Sesalkan Minimnya Kompetisi Usia Muda di Indonesia

jpnn.com - PEMAIN Pro Duta FC U-19 yang saat ini sedang berjuang di Vaereggio Cup di Italia mengakui memiliki kendala pengalaman bertanding. Meski sudah berusaha sekuat tenaga, jam terbang lawan tak bisa dibohongi.
Arsyad Yusgiantoro, kapten tim Pro Duta menyebut kekalahan 0-6 dan 0-4, karena timnya sulit melakukan antisipasi serang lawan.
"Mereka postur tinggi, saat main bola bawah mereka kalah dan nggak bisa efektif, mereka main bola atas. Itu yang membuat kami kesulitan," ucapnya.
Saat di Indonesia, selain jam terbang kurang karena memang tak ada kompetisi U-19, Pro Duta juga jarang mendapat lawan uji coba yang variatif. Itu karena klub-klub profesional lain memang jarang yang memiliki pembinaan usia muda.
Hal itu juga diutarakan oleh Handoyo Subosito, Direktur Bisnis Pro Duta. Menurutnya, karena minim kompetisi di dalam negeri pemain sedikit kagok saat bertemu lawan yang karakternya benar berbeda.
"Tapi saya apresiasi mereka berani mencoba. Meski secara pengalaman kalah, tapi mereka bisa belajar," ungkapnya. (dkk/jpnn)
PEMAIN Pro Duta FC U-19 yang saat ini sedang berjuang di Vaereggio Cup di Italia mengakui memiliki kendala pengalaman bertanding. Meski sudah berusaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Final Proliga 2025 di GOR Amongrogo Dipastikan tak Kalah dengan Indonesia Arena
- 16 Besar Taipei Open 2025: Ganda Campuran Konsisten, Indonesia Kirim 6 Wakil ke Top 8
- Begini Cara PBSI Cegah Chico Aura Dwi Wardoyo Tinggalkan Pelatnas Cipayung
- PBSI Ungkap Alasan Mempertahankan Chico Ketimbang Melakukan Degradasi
- Gamers Wajib Simak, Berbagi ID dan Password Punya Risiko Besar
- Respons Manajemen Persib Soal Perubahan Jadwal Melawan Persis