Sesar Lembang, Daryono BMKG: Tak Ada yang Tahu Kapan Gempa Kuat Akan Terjadi

Sesar Lembang, Daryono BMKG: Tak Ada yang Tahu Kapan Gempa Kuat Akan Terjadi
Foto udara Gunung Batu yang berada di jalur Sesar Lembang di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (30/10/2018). Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memantau aktivitas Sesar Lembang sejak tahun 1963.

Sesar Lembang merupakan sesar aktif di Jawa Barat yang berada di sekitar 10 km arah utara Kota Bandung.

Sesar Lembang sepanjang sekitar 25-30 km berarah barat-timur yang menurut para ahli memiliki magnitudo tertarget 6,8.

Menurut Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Rabu (27/1), BMKG mulai memasang dan mengoperasikan seismograf WWSSN (World Wide Standardized Seismograph Network) pertama kali di Lembang pada 1 Januari 1963.

Daryono menjelaskan, selain untuk memantau gempa di wilayah Indonesia, seismograf jenis Benioff Short Period 3 Komponen dan Sprengneter Long Period 3 Komponen yang dipasang di daerah itu digunakan untuk memantau aktivitas Sesar Lembang.

Para petugas BMKG sejak lama sudah mengamati catatan gempa-gempa lokal pada seismogram analog di sekitar Lembang.

Aktivitas gempa di jalur Sesar Lembang mulai tahun 2008 dapat dipantau lebih baik karena BMKG mengoperasikan jaringan monitoring gempa digital menggunakan sensor gempa dengan kawasan frekuensi lebar.

"Bukan berarti sebelum 2008 di Sesar Lembang tidak terdapat aktivitas gempa. Jarangnya aktivitas gempa saat itu karena sensor gempa belum sebanyak seperti sekarang, sehingga beberapa aktivitas gempa lokal dengan magnitudo kecil tidak terekam dengan baik," kata Daryono.

Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang berada di sekitar 10 km arah utara Kota Bandung, menurut para ahli memiliki magnitudo tertarget 6,8.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News