Sesjen MPR Bahas Peran Parlemen ke Generasi Milenial

Sesjen MPR Bahas Peran Parlemen ke Generasi Milenial
Sesjen MPR Ma’ruf Cahyono di hadapan ratusan mahasiswa Unpas saat menjadi narasumber pada acara ‘Sekolah Politik Pasundan’ yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Administrasi Publik FISIP Unpas, Sabtu (9/3). Foto: Humas MPR

Parlemen yang memiliki fungsi utama yakni, fungsi pengaturan (legislasi), fungsi pengawasan (kontrol) dan fungsi perwakilan (representasi), terdiri dari tiga unsur kelembagaan yakni DPR mewakili politik, DPD mewakili daerah dan MPR sebagai lembaga permusyawaratan dengan anggotanya terdiri dari gabungan anggota DPR dan DPD, adalah pengejawantahan dari pelembagaan kedaulatan rakyat.

“Normatif konstitusional tentang kedudukan MPR, DPR dan DPD mengatakan bahwa ketiga kembaga ini memiliki kedudukan yang sama, yang sebelum reformasi bergulir, salah satu lembaga yakni MPR memiliki kedudukan sebagai lembaga tertinggi negara di atas DPR dan lembaga negara lainnya saat itu,” terang Ma’ruf Cahyono.

Peran lembaga MPR RI sendiri, lanjut Ma’ruf Cahyono, sangat luar biasa sebab MPR merupakan penjelmaan seluruh rakyat Indonesia, yang keanggotaannya terdiri atas seluruh wakil rakyat, seluruh wakil daerah, dan seluruh wakil golongan.

Maruah MPR sebagai lembaga negara dan sekaligus se-bagai wadah representasi rakyat dan daerah tidak begitu saja dapat dihilangkan. MPR tetap berperan sebagai perwakilan atas rakyat dalam kekuasaan pemerintahan dan perwakilan setiap daerah di Indonesia. Menghilangkan MPR sama dengan menghilangkan semangat sila keempat Pancasila. Sekolah Politik Pancasila dikayakan dengan penjelasan Sesjen MPR tentang konsepsi dan implementasi kedaulatan rakyat, negara hukum dan sistem ketatanegaraan Indonesia.

Generasi Milenial dan Aktualisasi Pancasila

Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf Cahyono juga membahas eksistensi generasi milenial di era kekinian dan perannya dalam mengaktualisasikan nilai nilai Pancasila.

Berbicara soal Pancasila, pemahaman dan implementasinya, lanjut Ma’ruf Cahyono, adalah sesuatu yang tidak berat bahkan sederhana dalam tataran implementasinya Sebab, Pancasila sudah ada inheren dalam diri setiap kita warga negara Indonesia.

Nilai-nilai yang memang sudah manivest bagi bangsa Indonesia kemudian digali kembali oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya menjadi bentuknya yang sekarang menjadi lima prinsip dasar bernegara yang diberi nama Pancasila. Pancasila adalah landasan nilai-nilai bangsa Indonesia untuk hidup, tumbuh dan berkembang mewujudkan cita citanya. Oleh karena itu Pancasila disebut sebagai pandangan hidup bangsa.

“Oleh karena itu memulai dari menjadi generasi milenial yang ramah, sopan, menghormati guru dan orang tua, selalu tersenyum, santun, toleran, memberikan rasa nyaman pada orang lain dan selalu menjadi sosok inspiratif bagi lainnya. Itu saja sudah melaksanakan nilai nilai Pancasila, tidak sulit bukan?,” terangnya.

Di akhir sesi, Ma’ruf Cahyono memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mahasiswa atas terselenggaranya acara Sekolah Politik Pasundan. Apresiasi juga diberikan kepada Dekan Fisip Unpas dan secara umum seluruh civitas akademika Unpas yang memberikan bimbingan sehingga terselengara kegiatan Sekolah Politik Pasundan tersebut.

a’ruf Cahyono mengatakan sebelum membedah lebih jauh soal peran parlemen, peserta yang merupakan generasi milenial bangsa mesti mengenal lebih dahulu Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dan UUD NRI sebagai konstitusi negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News