Setahun Jokowi-Ma'ruf, Pemerintah Dinilai Lembek Terhadap Intoleransi
Selasa, 29 September 2020 – 18:22 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Wapres Ma'ruf Amin. Foto: Ricardo/JPNN.com
"Menteri Tito mesti mengambil kebijakan yang progresif, sesuai dengan otoritas legal dan demokratik, untuk menjamin tata kelola pemerintahan daerah yang inklusif dan toleran dalam kebhinekaan," katanya.
Halili mencatat, dalam periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo, pemerintah daerah merupakan aktor negara yang paling banyak menjadi pelaku pelanggaran KBB.
Dalam paparannya, pemerintah daerah telah melakukan 157 tindakan, baik dalam bentuk tindakan langsung, peraturan intoleran dan diskriminatif, maupun pembiaran.
"Pemerintah pusat tidak boleh diam, melainkan harus hadir menangani penjalaran intoleransi yang secara terus-menerus terjadi di daerah," pungkas Halili. (mcr4/jpnn)
Jelang setahun pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, insiden pelanggaran kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB) kembali marak.
Redaktur & Reporter : Dicky Prastya
BERITA TERKAIT
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing