Setahun Lalu SMS Dicueki Bupati, Wabup Morut Luapkan Emosi

Setahun Lalu SMS Dicueki Bupati, Wabup Morut Luapkan Emosi
Moh Asrar Abdul Samad. Foto: Ilham Nusi/Radar Sulteng/JPNN.com

Perselisihan pasangan kepala daerah itu diduga akibat pembagian kue yang tak seimbang. Wabup mengaku hak-haknya menggarap proyek pembangunan di Kecamatan Mamosalato dan Bungku Utara diserobot oleh orang-orang Bupati.

Di sisi lain, Bupati justeru menegaskan diriya tidak mengurusi proyek. Sehingga tudingan Wabup tidak beralasan.

"Saya tidak pernah mengurusi proyek. Segala komitmen antara kami juga berjalan baik," ungkap Ipe.

Di masa pencalonan kandidat peserta Pilkada Morut 2015, Asrar sebenarnya adalah pemain pengganti. Awalnya, Ipe berpasangan dengan Abdul Salam, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ketika itu adalah anggota DPRD Morut.

Tapi, akhirnya Abdul Salam memilih tetap di kursi legislatif. Nama Asrar akhirnya menjadi pilihan sebagai pengganti. Meski Ipe mendapat tentangan dari banyak pihak atas pilihan ini.

Asrar yang kala itu sedang berada di Jakarta mengurus usungan PBB buat Ipe, akhirnya menerima tawaran tersebut.

Namun dengan catatan, ia maju jika Ipe memegang komitmen dan bersedia membantu pendanaan.

"Saya memang tidak punya uang kala itu. Tapi saya akhirnya berhutang ratusan juta ikut membiayai perjuangan kami. Sebenarnya tanpa PBB, Ipe akan gagal mencalonkan diri. Dukungan parpol ini sebenarnya lebih mahal dari sekadar biaya kampanye," tegas Asrar.

Hubungan Wabup Morut, Sulteng, Moh Asrar Abd Samad dengan Bupati sudah lama retak. Urusan pembagian proyek jadi pemicu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News