Setara Institute: Rekam Jejak Jadi Standar Melihat Kapasitas dan Integritas Capres-Cawapres

Setara Institute: Rekam Jejak Jadi Standar Melihat Kapasitas dan Integritas Capres-Cawapres
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan saat debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pengurus Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menilai imbauan Mahfud MD untuk memilih capres-cawapres di Pilpres 2024 berdasarkan rekam jejak tentu sangat tepat.

“Imbauan Mahfud sangat tepat. Rekam jejak paslon menjadi ukuran, standar yang pas untuk melihat kapasitas siapa yang bisa membawa kemajuan Indonesia. Terutama konsistensi paslon tersebut selama ini berpihak pada rakyat yang terpinggirkan,” tegas Bonar di Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Sebelumnya, cawapres nomor urut 3 di Pilpres 2024 Mahfud MD mengungkapkan pentingnya memilih berdasarkan rekam jejak, tidak sekadar visi-misi Paslon.

Mahfud juga mengungkapkan pemilu bukan sekadar hura-hura, tetapi mencegah yang jahat berkuasa.

Terkait hal itu, Bonar menambahkan pemilu bukan hanya mencegah orang jahat menjadi berkuasa, melainkan pula memilih pemimpin yang mampu melayani.

“Pemilu bukan sekedar mencegah orang jahat berkuasa, tetapi adalah memilih siapa yang bisa melayani kebutuhan masyarakat dan membawa kesejahteraan," sambung sosok yang akrab disapa Coki itu.

Bonar juga mengungkapkan masyarakat akan menjatuhkan pilihan dengan melihat siapa yang lebih menguntungkan.

"Masyarakat berpikir sederhana, bukan berarti tidak kritis dan tidak rasional, tetapi melihat siapa yang paling nyata dan kongkrit menguntungkan mereka," kata Bonar.

Wakil Ketua BP Setara Institute Bonar Tigor Naipospos menilai imbauan Mahfud MD untuk memilih capres-cawapres di Pilpres 2024 berdasarkan rekam jejak tepat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News