Setelah Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Istana Langsung Dapat Arahan dari Pimpinan

jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penangkapan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Donny menerangkan, pihaknya menunggu serta melihat perkembangan dari KPK bagaimana mengusut kasus dugaan izin ekspor bibit lobster itu.
"Kami di Istana belum bisa berkomentar. Arahan pimpinan, nunggu perkembangan di KPK seperti apa," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (25/11).
Donny tidak menjelaskan siapa pimpinan yang dimaksudnya itu. Apakah Kepala KSP Moeldoko atau Presiden Joko Widodo.
Saat disinggung bagaimana sikap Istana mengenai menteri-menteri sebelumnya yang ditangkap KPK, Donny mengaku sikap Istana tetap menunggu kepastian kasus terhadap Edhy itu.
"Maka itu, kami belum bisa komentar. Tunggu satu hari, setelah jelas status dari KPK seperti apa, baru kami berkomentar. Ini kan masih pemeriksaan," jelas Donny.
Seperti diketahui, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster.
Sejumlah orang dikabarkan ditangkap bersama Edhy termasuk istrinya.
"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangannya, Rabu.
BERITA TERKAIT
- Indra Mengantarkan Langsung 2 Surat Penting untuk Presiden Jokowi
- Ditanya Pelantikan Komjen Sigit Sebagai Kapolri, Mabes Polri Bilang Begini
- Komjen Sigit Bakal Dilantik Jadi Kapolri, Siapa Calon Kabareskrim Baru?
- Pak Ganjar Sambut Baik Ide Kapolri Baru Komjen Listyo ini
- BEM-SI Minta Komjen Sigit Selesaikan Kasus HAM Termasuk Enam Laskar FPI
- YLBHI: Rencana Calon Kapolri yang Itu Buruk Sekali