Setelah Memijat, Lestari Ajak Pelanggan Begituan

Setelah Memijat, Lestari Ajak Pelanggan Begituan
Ilustrasi perbuatan asusila. Foto: Pixabay

jpnn.com, SAMARINDA - Kebutuhan hidup yang mengimpit membuat Lestari (45, nama samaran) menempuh jalan pintas menjadi pemijat sekaligus penjaja cinta.

Dia menjalankan perannya di sebuah panti pijat di Kecamatan Samarinda Seberang, Kalimantan Timur.

Sudah 1,5 tahun Lestari menjalankan pekerjaan kotor itu. Dia mengakui pekerjaannya haram.

Namun, Lestari mengaku tidak memiliki pilihan lain karena kebutuhannya semakin banyak.

Perempuan berkulit putih itu memasang tarif Rp 150 ribu bagi setiap pelangan yang mendapatkan jasa urutnya.

“Biasanya setelah pijat, saya ajak begituan. Biayanya enggak terlalu mahal. Paling dengan pijat itu Rp 300 ribu,” kata Lestari sebagaimana dilansir laman Prokal, Senin (15/10).

Setiap pekan, Lestari melayani puluhan pelanggan. Tidak semuanya mau berhubungan badan.

Ada yang datang ingin mendapatkan pijatan lembut darinya. Namun, tak sedikit pula yang datang untuk meminta dipijat plus bersebadan.

Kebutuhan hidup yang mengimpit membuat Lestari (45, nama samaran) menempuh jalan pintas menjadi pemijat sekaligus penjaja cinta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News