Setelah Poco-Poco, Kini Sebut Yoyo

Jubir SBY Akui Memang Ada Politik Yoyo

Setelah Poco-Poco, Kini Sebut Yoyo
Megawati Soekarnopotri pada pembukaan Rakernas PDIP di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/1). Foto: Ichwan Priyantoro/Radar Solo/JPNN
Sejumlah tokoh hadir dalam pembukaan itu. Mereka, antara lain, mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif, mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung, Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan mantan KSAD Ryamizard Ryacudu.

Dari kalangan partai ada Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Ketua DPP Partai Hanura Samuel Koto, Wasekjen DPP PAN Teguh Juwarno, dan Ketua DPW PKS Jawa Tengah Arif Awaluddin. Adapun dari internal PDIP tampak Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP Taufiq Kiemas, Sekjen PDIP Pramono Anung. sejumlah gubernur/wakil gubernur yang diusung PDIP.

 

Tanggapan Kubu SBY

Sindiran Megawati terhadap SBY yang dianggap berpolitik yoyo disikapi dingin orang-orang dekat presiden ke-6 RI itu. Salah satu Ketua Partai Demokrat Andi Mallarangeng, misalnya, menilai gaya politik yang dimainkan Megawati cs adalah cara kuno. ”Cara itu pernah dipakai pada Pilpres 2004. Waktu itu Mega-Taufiq Kiemas bilang SBY seperti jenderal kekanak-kanakan,” kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Malaranggeng di Hotel Shangri-La, Surabaya, kemarin.

Ternyata, kata Andi, isu itu terbukti tidak berhasil. Pada Pilpres 2004 lalu, SBY menang telak atas Mega. ’’Lha kok cara itu mau dipakai lagi. Apa tidak ada cara lagi?’’ sindir Andi. Bahkan, Andi menganggap bahwa politik yoyo di pemerintahan SBY memang benar ada. ’’Semuanya ada naik turun. Tapi, naik turunnya membawa nilai positif,’’ katanya.

SOLO – Megawati Soekarnoputri selalu punya julukan pedas untuk mengkritik kinerja Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sewaktu menyampaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News