Setnov Sebut Nama Puan dan Pramono, Ini Respons Masinton

Setnov Sebut Nama Puan dan Pramono, Ini Respons Masinton
Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu dalam diskusi bertema 'Meriam DPR untuk KPK' di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Setya Novanto menyebut sejumlah nama ikut menerima aliran dana korupsi e-KTP, antara lain Puan Maharani dan Pramono Anung.

Masinton Pasaribu, anggota DPR dari Fraksi PDIP mengatakan, penyebutan nama dalam sidang kasus e-KTP bukan kali ini saja. Sebelumnya, nama anggota Komisi III juga disebut menekan Miryam S Haryani.

“Nyatanya, sampai vonis Miryam tidak ada itu,” ucap dia saat ditemui usai acara diskusi di Warung Daun Cikini kemarin.

Dalam menangani kasus korupsi e-KTP, dia mendorong KPK untuk fokus mendalami nama-nama yang ada di dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Menurut dia, dalam dokumen itu disebutkan beberapa nama. Jadi, komisi antirasuah bisa menggali dan memperdalamnya.

Setya Novanto sengaja menyebut nama di luar BAP, karena mantan ketua umum Partai Golkar itu ingin mendapatkan status justice collaborator (JC).

Legislator asal daerah pemilihan (dapil) Jakarta itu mengatakan, ada pihak yang sengaja melimpahkan kasus itu menjadi tanggung jawab PDIP.

Padahal, saat proyek itu dirancang dan dilaksanakan, partai banteng bukanlah partai pemerintah. “Teman-teman kan tahu siapa yang partai pemerintah,” ungkapnya.

Pihaknya bukan ingin lepas tangan dengan kasus itu, tapi faktanya bukan PDIP yang merancang proyek e-KTP. Pemerintah saat itulah yang lebih tahu program kartu tanda penduduk elektronik itu.

Setya Novanto alias Setnov di persidangan menyebut nama Puan Maharani dan Pramono Anung ikut menerima dana korupsi e-KTP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News