Seusai Tragedi Depot Pertamina Plumpang, Syarief Hasan: Evaluasi Keamanan Energi
Menurut dia, pilihan kebijakan memang hanya ada 2, yakni apakah Depot yang dipindah, atau penduduk yang direlokasi?
Kedua pilihan itu tentu akan menyisakan implikasi-implikasi lanjutan.
Jika pilihan Depot yang dipindah, ini akan berdampak pada kelancaran penyediaan dan distribusi BBM.
Mengingat Depot Plumpang ini memasok 20 persen kebutuhan BBM harian nasional, atau 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Selain itu, perlu waktu yang cukup lama agar lokasi Depot baru nantinya dapat beroperasi.
"Selama proses pemindahan ini, apa skema yang mesti diambil guna menjamin kelancaran pasokan BBM? Belum dihadapkan pada kerumitan skema investasi, pembebasan lahan, dan perizinan bagi lokasi Depot yang baru," ungkap
Politisi Senior Partai Demokrat itu.
Di sisi lain, jika pilihan relokasi penduduk yang akan dipilih, maka ini harus dipastikan koordinasi dan proses pemindahannya berjalan dengan baik dan tanpa pemaksaan.
Dia menyarankan perlu kesepahahaman bersama bahwa lokasi dekat Depot memang sangat rawan kecelakaan dan berbahaya. Hak-hak penduduk mesti dipenuhi, ganti kerugian yang sewajarnya, serta lokasi relokasi yang berkeadilan bagi penduduk.
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mengatakan kejadian di Depot Plumpang perlu menjadi atensi bersama dalam pengelolaan keamanan energi (energy security).
- IHC Kerahkan Tim Medis Terbaik untuk Dukung Kelancaran World Water Forum di Bali
- Lestari Moerdijat Minta UMKM Harus Konsisten Tingkatkan Kualitas, Ini Tujuannya
- Jelang WWF 2024, Pertamina Patra Niaga Memastikan Pasokan Energi di Bali Aman
- Dirut Pertamina Beberkan Strategi Jaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan
- Tinjau Progres Pembangunan BIH, Erick Thohir: Indonesia Siap Bersaing
- Sukses Perluas Akses Energi, Pertamina Raih 3 Penghargaan