Seusai Tragedi Depot Pertamina Plumpang, Syarief Hasan: Evaluasi Keamanan Energi

Menurut dia, pilihan kebijakan memang hanya ada 2, yakni apakah Depot yang dipindah, atau penduduk yang direlokasi?
Kedua pilihan itu tentu akan menyisakan implikasi-implikasi lanjutan.
Jika pilihan Depot yang dipindah, ini akan berdampak pada kelancaran penyediaan dan distribusi BBM.
Mengingat Depot Plumpang ini memasok 20 persen kebutuhan BBM harian nasional, atau 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.
Selain itu, perlu waktu yang cukup lama agar lokasi Depot baru nantinya dapat beroperasi.
"Selama proses pemindahan ini, apa skema yang mesti diambil guna menjamin kelancaran pasokan BBM? Belum dihadapkan pada kerumitan skema investasi, pembebasan lahan, dan perizinan bagi lokasi Depot yang baru," ungkap
Politisi Senior Partai Demokrat itu.
Di sisi lain, jika pilihan relokasi penduduk yang akan dipilih, maka ini harus dipastikan koordinasi dan proses pemindahannya berjalan dengan baik dan tanpa pemaksaan.
Dia menyarankan perlu kesepahahaman bersama bahwa lokasi dekat Depot memang sangat rawan kecelakaan dan berbahaya. Hak-hak penduduk mesti dipenuhi, ganti kerugian yang sewajarnya, serta lokasi relokasi yang berkeadilan bagi penduduk.
Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mengatakan kejadian di Depot Plumpang perlu menjadi atensi bersama dalam pengelolaan keamanan energi (energy security).
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT