Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung
Tiga Awak dan 16 Penumpang Tewas
Senin, 26 September 2011 – 11:17 WIB
Sejauh ini belum bisa dipastikan penyebab kecelakaan. Pesawat jatuh di Bukit Kotdanda di Desa Bisankunarayan, sekitar 10 km selatan Kathmandu, ibu kota Nepal. Menurut jubir kepolisian Binod Singh, salah seorang korban sebetulnya masih hidup saat kecelakaan tersebut. "Kami langsung melarikan dia ke rumah sakit, tetapi dia kemudian tewas," katanya.
Singh menyebut, tim SAR sebetulnya telah menemukan seluruh korban. Tapi, evakuasi mengalami kendala. Sebab, helikopter penyelamat tidak bisa segera mendarat di lokasi karena buruknya cuaca.
Reuters, yang datang ke lokasi musibah melalui jalan yang berlumpur dan sulit, menyaksikan mayat korban yang hangus dan hancur. Telepon seluler (ponsel), sepatu, dan benda-benda lain milik para korban berceceran di lereng gunung tersebut.
Pesawat milik maskapai swasta tersebut sedang menuju Kathmandu setelah selesai keliling Everest. Buddha Air menawarkan paket Everest Experience kepada wisatawan dengan tarif 8.240 rupee (sekitar Rp 1,5 juta) per orang untuk terbang keliling puncak gunung tertinggi di dunia itu dan beberapa puncak di sekitarnya selama satu jam dari Kathmandu.
KATHMANDU - Wisata berakhir bencana. Itulah yang terjadi pada pesawat kecil tipe turboprop (berbaling-baling) milik maskapai penerbangan Buddha Air
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa