Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung

Tiga Awak dan 16 Penumpang Tewas

Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung
Seusai Tur Everest, Buddha Air Tabrak Lereng Gunung
Seorang saksi mata, Haribol Poudel, kepada Avenues Television menceritakan bahwa saat kecelakaan itu terjadi, lokasi sekitar dipenuhi kabut tebal sehingga mengganggu jarak pandang. Setelah menabrak lereng gunung, kata dia, pesawat menimpa atap sebuah rumah di desa sekitar dan kemudian hancur menjadi beberapa bagian. Untungnya, tidak sampai jatuh korban dari kalangan penduduk.

Otoritas bandara menyatakan bahwa mereka kehilangan kontak dengan pesawat tersebut sekitar pukul 07.30 waktu setempat (sekitar pukul 09.15 WIB) selang beberapa menit sebelum pesawat tersebut jatuh. "Ketika kami tiba di lokasi kecelakaan, kami menemukan jenazah para korban terserak hingga radius 25 meter dari lokasi jatuhnya pesawat yang dikelilingi pepohonan," terang Shamsher Rana, seorang anggota polisi yang ikut dalam proses evakuasi.

Sejumlah saksi lain menggambarkan bahwa pesawat itu terbang sangat rendah sebelum celaka atau mengalami musibah. "Kami kaget mengapa ada pesawat yang terbang sangat rendah. Selanjutnya, pesawat itu menabrak bukit,  dan terdengar ledakan yang sangat keras," tutur seorang saksi kepada Avenues Television.

Buddha Air belum memberikan keterangan apapun soal musibah itu. Mereka berjanji akan memberikan pernyataan resmi segera. Tapi, dalam situsnya, maskapai penerbangan tersebut menyatakan bahwa pesawat Beechcraft termasuk paling aman dioperasikan untuk jalur domestik dan sesuai dengan kondisi wilayah pegunungan. (AFP/AP/RTR/cak/dwi)

KATHMANDU - Wisata berakhir bencana. Itulah yang terjadi pada pesawat kecil tipe turboprop (berbaling-baling) milik maskapai penerbangan Buddha Air


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News