Shin Tae Yong Terlalu Banyak Bicara, Tidak Profesional, Padahal Gaji Sangat Besar

Shin Tae Yong Terlalu Banyak Bicara, Tidak Profesional, Padahal Gaji Sangat Besar
Manajer Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong. Foto: Amjad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menuding manajer pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae Yong terlalu banyak bicara kepada media Korea Selatan setelah kembali ke negaranya pada April 2020.

Indra mengatakan bahwa sikap Shin tersebut menunjukkan bahwa dia tidak percaya diri dengan janjinya ketika mempresentasikan program sebagai kandidat pelatih timnas Indonesia.

"Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita. PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021. Sementara kandidat lain saat itu, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal tersebut. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepak bola," ujar Indra dikutip dari laman resmi PSSI, Sabtu (20/6).

Dalam satu minggu terakhir, Shin Tae Yong beberapa kali mengeluarkan komentar mengenai timnas Indonesia dan PSSI di media Korea Selatan.

Seperti pada Selasa (16/6), Shin Tae Yong mengutarakan keinginan agar timnas Indonesia dapat menjalani pemusatan latihan (TC) di Korea Selatan kepada Kantor Berita Korsel, Yonhap. Padahal, PSSI berkeras bahwa TC harus dilaksanakan Indonesia.

Dua hari kemudian, media daring Korsel JoongAng Ilbo dan Naver Sports memuat wawancara eksklusif dengan Shin.

Dalam artikel tersebut, juru taktik timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu melontarkan beberapa kritik terhadap PSSI termasuk soal PSSI yang beberapa kali mengganti kebijakan dan gaji yang terlambat.

PSSI cuma mau memberikan tanggapan soal usulan Shin soal TC di Korsel.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri menuding Shin Tae Yong terlalu banyak bicara dan tidak profesional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News