Si Cantik Gelisah karena Sang Panglima Belum juga Pulang

Si Cantik Gelisah karena Sang Panglima Belum juga Pulang
PENTAS. Seniman dan seniwati memainkan perannya dengan elok pada pementasan teater drama Musang Berjanggung di gedung Societeit de Harmoni, Minggu, 23 Oktober. Foto: NURHADI/ FAJAR

Sang puteri masih setia dengan Cik Awang. Datuk Bendahara naik pitam. 

Tetapi, kabar kedatangan sang raja juga ke rumah itu membuat nyalinya ciut. Ia bersembunyi di balik kursi.

Sang raja juga demikian. Ingin meminang Siti Syarifah. Lagi-lagi ditolak. 

Sang puteri pun menyampaikan jika suaminya sudah menangkap musang berjanggut dan beruban tersebut dalam peti.

"Kalau tidak percaya silahkan lihat sendiri," pintanya.

Tumenggung, Datuk Bendahara, dan Raja, mendekati peti dengan langkah yang pelan. 

Ketiganya silih berganti melihat isi peti. Di mana, dalam peti itu ada pria tua berjanggut dan beruban. Ia adalah Datuk Hakim. Kedoknya terbongkar.

Akan tetapi, Datuk Hakim menyampaikan jika ia berjanji akan menyebarkan perbuatan buruk ketiganya jika ia dihukum. 

SALAH satu karya sastra Melayu yang cukup terkenal, Musang Berjanggut. Ceritanya tentang kearifan lokal yang mampu mengatasi godaan tahta, harta,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News