Si Orang Sesat jadi Pahlawan

Polandia Kuburkan Nicolaus Copernicus

Si Orang Sesat jadi Pahlawan
ILMUWAN - Sebuah lukisan yang menggambarkan ilmuwan Nicolaus Copernicus, tanpa tanggal, oleh Jan Matejko (1838-1893). Foto: Repro/Students.ou.edu.
FROMBORK - Penghormatan besar dicurahkan rakyat Polandia saat pemakaman kembali astronom Nicolaus Copernicus, Minggu (23/5) kemarin. Tubuh astronom pencetus teori heliosentris (matahari adalah pusat tata surya) itu dikuburkan dalam prosesi megah, setelah sebelumnya terbaring dalam makam tanpa identitas. Oleh gereja dulunya, Copernicus dianggap sebagai orang sesat.

Pemakaman kembali itu dilakukan setelah selama 500 tahun tubuh penemu teori heliosentris itu dikuburkan dalam makam tanpa identitas, karena dianggap sebagai orang sesat. Copernicus dimakamkan di Gereja Katedral di mana dia pernah mengabdi sebagai dokter, yang menunjukkan bahwa pihak gereja telah "berdamai" dengan ilmuwan yang menemukan teori revolusioner di mana bumi ternyata mengelilingi matahari. Teori tersebut sekaligus mengantarkan ilmu astronomi menuju ke era modern.

Dengan demikian, Copernicus sudah dimakamkan dua kali. Bedanya, ketika dimakamkan pertama kali pada 1543, ia berstatus "orang sesat".  Kini dia dimakamkan sebagi pahlawan.

Sabtu (22/5), jenazahnya diberkati dengan menggunakan air suci oleh sejumlah pejabat tinggi dan petinggi gereja Polandia, sebelum petugas kehormatan membawa peti jenazahnya yang dibawa melalui jajaran batu bata, lalu diletakkan kembali di tempat di mana tulang tengkoraknya ditemukan pada 2005. Sebuah batu granit hitam kini menjadi nisan sekaligus sebagai alat identitas kuburan Copernicus. Batu nisan itu dipahat dengan sistem peredaran matahari, dengan sebuah matahari emas dikelilingi oleh enam planet.

FROMBORK - Penghormatan besar dicurahkan rakyat Polandia saat pemakaman kembali astronom Nicolaus Copernicus, Minggu (23/5) kemarin. Tubuh astronom

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News