Siapa Paling Berpeluang jadi Pendamping Rita Widyasari?

Pengamat politik dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Lutfi Wahyudi menganalisis, bila benar kemungkinan Rizal menjadi pendamping Jaang dan Nusyirwan ke Rita, peta konstelasi politik berubah.
Sebab, tak bisa dimungkiri bahwa basis suara terbesar berada di tiga kabupaten/kota. Nah, ketika opsi Jaang berpasangan dengan Rizal, artinya mencoba menyatukan kekuatan pemilih utama di Benua Etam.
Sementara itu, Rita pasti tahu persis, mesti berusaha sangat keras merebut suara pemilih di Samarinda, kandang Jaang. Begitu juga sebaliknya. Jaang juga akan kesulitan mengalahkan Rita di Kukar.
“Pasti mereka akan mencari wakil yang bisa membantu peningkatan elektabilitas,” tuturnya.
Bila Rizal nantinya berpasangan dengan Jaang, Rita tak bisa berharap banyak dengan DPD Golkar Balikpapan. Figur Rizal lebih memiliki potensi mendulang suara pemilih ketimbang Rahmad Mas’ud, wakil wali kota Balikpapan.
Dengan kondisi demikian, salah satu upaya Rita adalah memecah suara di Samarinda. Dalam kasus Pemilihan Wali Kota Samarinda 2015 lalu, Nusyirwan menjadi pesaing kuat bagi Jaang. Ketika ada upaya memisahkan saat itu, kekuatan keduanya diprediksi 50:50.
“Bagaimanapun Nusyirwan punya basis suara. Sayangnya bukan petarung. Tapi, tipikal itu yang malah diinginkan Rita,” sebutnya.
Itu hal sama dengan yang dimiliki Farid Wadjdy dan Makmur HAPK. Tipikal bukan petarung menandakan manut dengan bos.
Para kandidat yang berpeluang maju sebagai bakal calon gubernur (cagub) Kalimantan Timur sedang berburu calon pendamping.
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Golkar Jabar Ganti 2 Ketua DPD Kota/Kabupaten, Dinilai Abaikan Amanah Bahlil
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi