Siapakah Penyuplai Logistik Kelompok Santoso?

Siapakah Penyuplai Logistik Kelompok Santoso?
Patroli TNI di Poso. Foto: dok jpnn

jpnn.com - POSO - Meski kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah terdesak di hutan pegunungan Kecamatan Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, tapi mereka tetap bisa bertahan hidup dan melakukan perlawanan. Beredar rumor bahwa ada pihak yang membantu kelompok Santoso dengan menyokong makanan dan juga memasok amunisi.

Menanggapi itu, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, pihaknya bersama satuan tugas (satgas) Tinombala terus memantau sejumlah titik di kaki gunung yang disinyalir sebagai akses keluar masuk teroris. "Semua daerah sudah steril. Jalur-jalur tikus kita terus pantau," kata dia saat dihubungi JPNN, Jumat (25/3).

‎Di samping itu, jelas Rudy, satgas Tinombala yang terdiri dari unsur TNI dan Polri sudah berkali-kali menangkap penyokong makanan dan pemasok amunisi pada kelompok Santoso selama pelariannya di hutan tersebut.

"Sudah banyaklah kami tangkap," terangnya. Namun, Rudy tidak mengetahui persis sudah berapa jumlah penyokong makanan dan pemasok amunisi yang berhasil ditangkap. "Pokoknya banyak," cetusnya.

Sebelumnya diketahui, anak buah Santoso berinisial MAQ alias S, 17, membelot dari MIT. Kini pemuda asal Indramayu, Jawa Barat itu mendekam di ruang tahanan Polda Sulawesi Tengah guna menjalani pemeriksaan secara intensif. MAQ mengaku sebagai anak buah Santoso yang bertugas menjemput makanan dan amunisi di kaki gunung.

MAQ pun mengungkapkan bahwa logistik tersebut didapat dari penyuplai dia sebut dengan istilah "orang kota". Namun belakangan ini, satgas Tinombala aktif menggempur kelompok Santoso dan memperketat pengawasan jalur-jalur tikus sehingga mempersulit pengiriman logistik.

Saat ditanya pada Rudy apakah pihaknya sudah mengantongi identitas "orang kota" yang dimaksud MAQ,‎ bekas Direktur Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teroris ini mengelak. Dia menolak menjawab dengan alasan tidak memiliki kewenangan. "Itu kewenangan Densus menjawab," pungkas Rudy. (Mg4/dil/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News