Siasat Israel Gunakan Babi Hutan untuk Singkirkan Warga Palestina

Siasat Israel Gunakan Babi Hutan untuk Singkirkan Warga Palestina
Babi hutan berkeliaran di jalanan Haifa, Israel, pada 16 April 2020 saat pemberlakuan lockdown karena pandemi Covid-19. Foto: Reuters/Ronen Zulun

"Meskipun Israel tidak memiliki hak mengontrol tepi Barat, itu (regulasi buatan Israel) mengubah sebagian besar tanah warga Palestina menjadi cagar alam, sehingga mengendalikan pupulasii babi hutan merupakan sebuah kejahatan," tulis laporan itu.

Peneliti cum penulis Rawan Samamreh dalam tulisannya di Mondoweiss -kanal berita khusus isu Palestina, Israel, dan Amerika Serikat (AS)- menyebut praktik lingkungan Negeri Yahudi itu memungkinkan perkembangbiakan babi hutan.

Menurut Samamreh, Israel juga melarang warga Palestina memerangi babi hutan yang merusak tanaman, bahkan menyerang manusia.

"Menggunakan babi hutan adalah bagian dari kewajiban Zionis menjajah alam," ujar Samamreh.

Penulis asal Palestina itu itu juga menyebut organisasi Jewish National Fund (JNF) menggunakan pinus untuk memperluas tanah pendudukan. Pohon bergetah itu menyerap banyak air sehingga vegetasi di wilayah Palestina mati.

Tiadanya tumbuhan di wilayah Palestina membuat warga tidak bisa menggembalakan ternaknya. "Hal sama juga berlaku pada penggunaan babi hutan untuk senjata di perdesaan wilayah Tepi Barat," tutur Samamreh.

Oleh karena itu Samamreh menyebut warga Palestina tidak hanya berjuang melawan pendudukan.

"Perjuangan warga Palestina melawan babi hutan menjadi bagian dari perjuangan melawan pendudukan-kolonialisme," tulisan Samamreh.

Laporan IMEU baru-baru ini mengungkapkan pemukim Israel kedapatan melepaskan celeng ke wilayah pertanian milik lahan warga Palestina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News