Sibuk, Petugas KPU Sampai Lupa Mandi dan Kurang Tidur

Sibuk, Petugas KPU Sampai Lupa Mandi dan Kurang Tidur
Petugas KPU memverifikasi berkas bacaleg parpol. Foto: Fedrik Tarigan/Jawa Pos

Di ruang verifikasi berkas caleg PDIP, misalnya, ada puluhan boks merah dengan logo partai banteng berisi setidaknya 6.325 lembar dokumen yang harus diverifikasi. Tapi, bisa jadi lebih bila ada tambahan dokumen. Pada Pemilu 2019, PDIP mengajukan jumlah caleg maksimal untuk DPR, yakni 575 orang. Jumlah caleg maksimal juga diambil sembilan partai lainnya.

Sementara itu, di ruang verifikasi PKPI, hanya terdapat satu boks berukuran besar. Partai yang dipimpin Diaz Hendropriyono tersebut memang hanya mengajukan caleg tidak sebanyak PDIP dan sembilan partai besar lainnya. PKPI hanya mengajukan 177 caleg, sehingga bila berkasnya lengkap, minimal ada 1.947 lembar berkas.

Pekerjaan verifikasi dilakukan tim divisi teknis KPU. Seluruh petugas dikerahkan ditambah beberapa personel dari divisi lain. ’’Mereka bekerja tanpa sif, tinggal bersepakat saja dengan LO partai,’’ terang Komisioner KPU Ilham Saputra.

Meski demikian, tidak berarti mereka bisa mengatur waktu seenaknya. Sebab, ribuan dokumen tersebut harus sudah terverifikasi dalam waktu dua hari. Ilham menjelaskan, verifikasi dibagi dua tahap. Pertama adalah pengecekan kelengkapan dokumen. Pengecekan dilakukan bersama LO. Tahap kedua verifikasi kebenaran dan keabsahan dokumen. ’’Di bagian ini, kami sendiri yang mengerjakan. LO kami suruh pulang,’’ lanjutnya.

KPU melakukan cek silang terhadap dokumen. Misalnya, apakah benar kepolisian mengeluarkan SKCK atas nama caleg A atau tidak. Alhasil, waktu kerja menjadi nyaris nonstop. Rabu lalu (18/7) verifikasi dimulai sejak pukul 08.00 setelah pendaftaran caleg ditutup malam sebelumnya. Ada pula yang sepakat dengan LO untuk memulai pukul 10.00. Bila sama-sama mulai lelah, mereka bersepakat dengan LO untuk beristirahat sejenak.

Macam-macam yang dilakukan saat istirahat. Mulai makan, sekadar berjalan-jalan di selasar, turun ke lobi hotel, hingga mencari ruang khusus untuk merokok. ’’Ada juga yang sampai keluar ke pinggir jalan raya. Katanya mau lihat keramaian. Tapi, kami tidak boleh ke mana-mana sampai tugas selesai,’’ lanjutnya.

Kadang, di tengah kerja verifikasi, demi mengurangi kebosanan, ada saja yang dilakukan petugas. Misalnya, menyiapkan makanan ringan. ’’Saya sempat bilang ke LO-nya PSI, ’Mbak, saya puter musik ya’,’’ tutur Razi.

Yang jelas, segala cara dilakukan untuk mempertahankan konsentrasi. Sebab, tidak boleh ada kesalahan sedikit pun saat verifikasi. Kalau saat ditelaah daftar dokumennya sudah lengkap, tapi petugas lalai memberi tanda ceklis pada salah satu dokumen, buntutnya bisa panjang. Bahkan, bisa terjadi kesalahpahaman antara LO dan petugas KPU. ”Tantangan utamanya memang ketelitian selama 16 jam bertugas ini,” tutur Razi.

Petugas KPU harus merampungkan tugasnya memverifikasi ribuan berkas calon anggota legislatif dari seluruh daerah pemilihan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News