Sidak ke Gudang, Dirut PLN Pastikan Sistem Digital Rantai Pasok Kelistrikan Makin Optimal
Hal ini berdampak pada tidak akuratnya perencanaan pengadaan material.
Sebagai contoh stok kWh meter untuk penyambungan baru pelanggan atau Miniatur Circuit Breaker (MCB) yang dibutuhkan untuk penambahan daya.
Laju ketersediaan material ini sangat cepat membuat terkadang unit layanan kehabisan stok material tersebut, hal ini menyebabkan proses pelayanan kepada pelanggan menjadi tertunda.
"Ujung-ujungnya ini berdampak pada tidak optimalnya pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Selain itu, Darmawan juga menemukan material/aset yang sudah terpasang, namun karena satu dan lain hal harus dikembalikan (material retur), juga belum terkelola melalui sistem digital dan masih dikelola secara manual.
"Apakah aset tersebut masih bisa digunakan di tempat lain (relokasi), atau sudah rusak tetapi masih bisa diperbaiki, atau bisa juga sudah tidak bisa digunakan lagi. Ini juga perlu dikelola dengan baik melalui sistem digital," terang dia.
Bergerak cepat, Darmawan langsung membentuk Tim Task Force Digitalisasi Pengelolaan Inventori untuk bisa segera menyelesaikan persoalan.
Menurutnya perlu ada review dan laporan yang day to day agar pengawasan bisa lebih optimal.
PLN melakukan penyempurnaan sistem digital rantai pasok material kelistrikan terpadu demi meningkatkan kecepatan dan ketepatan layanan kepada pelanggan.
- Usut Kasus Korupsi di PLTU, KPK Periksa Pejabat PLN
- Progres Penyediaan Listrik di IKN Dipastikan Lancar
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- PLN Pamer Mobil Berteknologi Canggih di PEVS 2024, Bisa Menempuh Jarak 700 Km
- Dinilai Berpertasi, Wuling Motors Sabet Penghargaan Bergengsi
- BNPT Gelar Asesmen Objek Vital dan Sosialisasi di PLTDG Bali