Sikapi Seleksi PPPK Guru Tanpa Tes, Indra Charismiadji: Fatal, Saya Sudah Merinding

Sikapi Seleksi PPPK Guru Tanpa Tes, Indra Charismiadji: Fatal, Saya Sudah Merinding
Pengamat dan Praktisi Pendidikan, Indra Charismiadji saat menjadi narasumber Poadcast JPNN.com, Jakarta. Foto: Dika Rahardjo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan abad 21 Indra Charismiadi mengatakan rencana pemerintah untuk meniadakan tes dalam seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan berakibat fatal.

Dia menyebut hal itu paling rentan terjadinya transaksional dimulai dari level bawah, yaitu operator.

Sebab, kata Indra, ada persyaratan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) guru honorer negeri yang tanpa tes harus masuk data pokok pendidikan (Dapodik) dengan masa kerja minimal 3 tahun.

"Seleksi PPPK 2022 belum dimulai, tetapi saya sudah merinding sendiri. Ini akan menyuburkan percaloan," kata Indra kepada JPNN.com, Selasa (21/6).

Dia membandingkan dengan seleksi PPPK 2021 yang dinilainya buruk. Menggunakan tes kompetensi berkali-kali saja masih kacau karena buruknya data yang dimiliki Kemendibudristek.

Dapodik tidak di-update sehingga yang sudah berhenti, bahkan menjadi aparat desa pun bisa ikut tes PPPK dan lulus.

Akibatnya, kata dia, seleksi PPPK guru 2021 menyingkirkan honorer negeri yang pengalamannya banyak.

"Seleksi PPPK 2021 saja pakai tes, banyak yang bocor, apalagi enggak pakai tes," ucapnya.

Pengamat pendidikan Abad 21 Indra Charismiadi menyoroti kebijakan seleksi PPPK guru tanpa tes dan menyebut akan berakibat fatal, belum dimulai sudah merinding.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News