Siklon Seroja Sebabkan Banjir dan Longsor di Indonesia, Badai di Australia Barat

"Kau teriak leluhur punya nama, minta tolong, bantu kita!" ujarnya kepada sang suami kala itu.
Kini mengungsi di rumah keluarganya, Dete dan Dida mengandalkan makanan hasil kebun jagung mereka yang tersisa dan berharap mendapatkan lebih banyak sumbangan pakaian dari tetangga mereka.
Rencana untuk melakukan relokasi bagi warga NTT sudah dibicarakan oleh Bupati kepada warga di tempat pengungsian termasuk Dete, karena "kampung itu tidak aman lagi dihuni".
'Panggilan nurani' warga Indonesia di Australia
Sejauh 1.724 kilometer dari Nusa Tenggara Timur, warga Indonesia di Australia Utara turut berempati setelah menyaksikan video dan foto bencana alam yang menimpa provinsi tersebut.
Penggalangan dana pun dilakukan oleh beberapa organisasi komunitas Indonesia di negara bagian lainnya, seperti Indonesian Diaspora Network NT dan Nusantara Foundation untuk warga NTT dan NTB yang akan disalurkan kepada PMI dan BNPB setempat.
Dominic Witono, presiden dari Indonesian Diaspora Network NT, merasa ada "panggilan nurani" saat menyaksikan penderitaan warga NTT akibat Siklon Seroja dan memutuskan untuk mengajukan ide penggalangan dana.
Menurutnya, hampir 50 persen warga Indonesia di komunitas Australia Utaranya berasal dari Kupang dan telah terdampak bencana.
Hingga hari ini (14/04) sekitar A$7,000 (Rp78,2 juta) yang sudah terkumpul dan akan segera didiskusikan mekanisme penyumbangannya.
Siklon Seroja telah menyebabkan banjir dan longsor di kawasan timur Indonesia, serta badai di Australia Barat
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS