Siklon Seroja Sebabkan Banjir dan Longsor di Indonesia, Badai di Australia Barat

Ratusan ribu rumah warga dan fasilitas umum di NTT rusak, sementara laporan di media menyebutkan ada hampir 34.000 korban yang terpaksa tinggal di tempat penampungan.
"Awalnya saya merasa bahwa kerja keras saya selama 20 tahun untuk membangun sebuah rumah sederhana seperti itu untuk bisa berpikir, beristirahat dengan santai, bisa berkumpul dengan keluarga ... nonton bersama, makan apa yang bisa kami makan, itu sirna dalam waktu sekejap," renungnya.
"Dalam waktu beberapa menit saja."
Akibatnya, harta benda berupa arsip komputer, pakaian dan benda lainnya tidak lagi bisa terselamatkan.
Sementara itu, Kandida Abon yang tinggal bersama Dete menyaksikan dan mengalami sendiri saat-saat ketika banjir mulai menerpa rumahnya.
Kandida yang akrab disapa Dida tidak mampu menyembunyikan rasa trauma dan sedihnya ketika menceritakan pada ABC Indonesia, bagaimana ia sempat harus berpegangan pada salah satu pilar di rumah tersebut saat diterpa banjir.
"Kalau ada kayu, [atau] apa [yang mendorong kami], kami semua sudah tidak ada itu," kata Dida, yang tinggal bersama Dete karena rumahnya hilang pada saat erupsi Merapi November 2020 lalu.
Di satu titik, ia bahkan sempat meminta suaminya untuk memohon pertolongan para leluhur.
Siklon Seroja telah menyebabkan banjir dan longsor di kawasan timur Indonesia, serta badai di Australia Barat
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Banjir Rob Melanda Pluit Penjaringan, Sejumlah Wilayah Ini Tergenang Air
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas