Silicon Startup

Oleh: Dahlan Iskan

Silicon Startup
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Hasilnya: rugi USD 2 miliar. SVB pun merger dengan bank lokal di Santa Clara. Kantor pusat SVB pun pindah dari San Jose.

SVB juga membuka jaringan internasional. Terutama di pusat-pusat pertumbuhan teknologi baru: Inggris, Israel, India, Tiongkok.

Di Tiongkok terbentur oleh peraturan lokal. Tetapi bisa diatasi: SVB menggandeng bank lokal di Shanghai. Sahamnya 50:50. Maju, bahkan SVB Shanghai mendapat izin yang sangat sulit: membuka transaksi Renminbi.

Dengan tutupnya SVB di California, tutup pula semua cabang SVB di luar negeri. Kecuali yang di Shanghai itu.

Mungkin Tiongkok akan memaksa membeli saham 50 persen milik SVB dengan harga bangkrut. Atau mengundang bank Amerika lainnya untuk membelinya. Demi menjaga hubungan dengan Amerika.

Hasil penjualan itu bisa masuk ke lembaga yang mengurus kebangkrutan SVB.

Penyebab kebangkrutan itu sendiri sangat klasik: nasabah ramai-ramai mengambil uang dari bank. Termasuk nasabah-nasabah besar.

Morgan Stanly ada di dalamnya. Mereka mulai mendengar rumor bank itu mengalami kesulitan.

JUMAT keramat juga terjadi di Amerika Serikat: hari itu, Jumat lalu, Silicon Valley Bank (SVB) kolaps. Kejutan yang dramatis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News