Silicon Startup

Oleh: Dahlan Iskan

Silicon Startup
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

SVB memang didirikan terkait dengan demam startup di San Jose, California zaman itu: 1983.

Nama Silicon Valley menjadi seperti jaminan mendapatkan dana besar. Dana dari venture capital membanjir ke Silicon Valley.

Hanya ada sedikit kesulitan teknis: dana ventura itu harus ditarik kembali, sesuai dengan jadwal penarikan.

Maka perlu ada lembaga keuangan yang mengurus penarikannya. Bank-bank konvensional belum punya pemahaman mendalam soal perilaku startup. Terutama dalam menghitung risikonya. Maka muncul ide untuk mendirikan Silicon Valley Bank.

Pasar keuangan menyambutnya dengan gegap gempita. Seperti gula ketemu semut, apalagi saat itu harga saham perusahaan teknologi membalon tinggi-tinggi.

SVB tidak hanya mengurus pengembalian dana ventura. Ketika startup itu berhasil menjadi perusahaan yang bagus mereka tetap menjadi nasabah SVB.

Ujian pertama terjadi ketika banyak balon itu meletus. Mengisi anginnya terlalu banyak.

SVB tidak bisa hanya mengandalkan perputaran uang startup. Bank harus tetap hidup. Maka SVB melebarkan sayap ke pendanaan real estate.

JUMAT keramat juga terjadi di Amerika Serikat: hari itu, Jumat lalu, Silicon Valley Bank (SVB) kolaps. Kejutan yang dramatis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News