Simak Baik-baik, Ini Cerita Sebenarnya Soal Anggota Polri Tembak Prajurit TNI Di Lubuk Linggau

Simak Baik-baik, Ini Cerita Sebenarnya Soal Anggota Polri Tembak Prajurit TNI Di Lubuk Linggau
Ilustrasi police line. Foto: Istimewa
Dalam pengembangannya lanjut Panglima TNI, untuk menangkap pelaku Deni, saat melakukan pengendapan sasaran di wilayah Lubuk Linggau, telah di datangi lima unit mobil, di kepung dan disergap oleh Buser Muara Enim, dan saat itulah terjadi aksi penembakan oleh anggota Buser terhadap tim TNI dalam posisi tiarap yang mengakibatkan dua anggota TNI luka tembak.

"Perlu ditegaskan pula bahwa anggota TNI tidak melakukan perlawanan sama sekali saat disergap dan di lucuti senjatanya, karena memang sedang fokus melaksanakan tugas dan tidak memiliki latar  belakang masalah dengan pihak kepolisian, sehingga semua yang diperintahkan oleh anggota Buser Polres dipatuhi dan di ikuti (tiarap, angkat tangan dan dilucuti senjata sekalipun," tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Kejadian kedua ujar Panglima TNI, yaitu di RS Umum Daerah Siti Aisiah. Sekitar pukul 00.00 WIB, anggota Den Intel Kodam III/Siliwangi tiba di RSUD Siti Aisiah untuk melihat dua korban aksi penembakan. Namun saat itu telah ada dua anggota Polres Muara Enim.

Tiba-tiba kata Panglima TNI, dua anggota Polres tersebut mengeluarkan senjata organiknya. Begitu melihat anggota Polres mengeluarkan senjata, anggota Den Intel segera melakukan tindakan pengamanan. Tetapi anggota Polres tersebut melakukan perlawanan sehingga senjata api tersebut meletus ke arah bawah sehingga rekoset dan mengenai kaki salah seorang anggota Polres.

JAKARTA - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan bahwa benar pada tanggal 13 November 2015 telah terjadi aksi penembakan terhadap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News