SIMAK NIH! Beda Kualitas Guru Besar Indonesia Dibanding Malaysia

SIMAK NIH! Beda Kualitas Guru Besar Indonesia Dibanding Malaysia
Ilustrasi. FOTO: pixsbay

jpnn.com - JAKARTA - Meraih guru besar di Indonesia memang begitu “mudah”. Paling tidak jika dibandingkan dengan menjadi guru besar (gubes) di Malaysia. Sampai-sampai muncul anekdot, gelar gubes di Indonesia jadi guyonan di Malaysia. 

Ya, syarat gubes di Indonesia cukup membuat satu publikasi internasional. Di Malaysia, contohnya Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), syaratnya membuat 20 publikasi serupa.

Ketua Dewan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Indonesia (UI) Prof Terry Mart mengatakan, terjadi kesenjangan luar biasa antara kualitas rata-rata guru besar Indonesia dan Malaysia. "Dari syarat untuk menjadi gubes saja, sudah begitu jauh kelasnya," kata dia kemarin (3/3).

Dia mengaku prihatin ketika dosen-dosen di Indonesia selalu iri terhadap penghasilan gubes di Malaysia. Bagi dia, wajar jika gubes di Malaysia digaji besar. Sebab, proses untuk menjadi gubes cukup berat.

Guru besar bidang fisika nuklir itu mengatakan, urusan gubes di Indonesia menghadapi dua masalah serius. Yakni, kualitas atau budaya riset dan jumlah yang terbatas. Dia menuturkan, saat ini pemerintah berupaya mengatasi masalah jumlahnya dahulu.

Caranya, membuat program pengajuan usulan gubes via online. "Harusnya dua masalah itu diselesaikan secara bersamaan," tuturnya.

Gairah penelitian di kalangan dosen, kata Terry Mart, memang masih perlu ditingkatkan. Dia menjelaskan, banyak dosen yang hanya titip status sebagai dosen. (wan/c10/agm) 

 

JAKARTA - Meraih guru besar di Indonesia memang begitu “mudah”. Paling tidak jika dibandingkan dengan menjadi guru besar (gubes) di Malaysia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News