Simak nih, Penjelasan tentang Pentingnya PAUD

Simak nih, Penjelasan tentang Pentingnya PAUD
Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud Harris Iskandar saat memberikan paparan tentang kewajiban orang tua memasukkan anaknya ke PAUD. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Harris Iskandar mengatakan, PAUD dan pendidikan keluarga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan anak.

Berdasarkan hasil penelitian di bidang psikologi, neurosains, dan pendidikan menyebutkan, rangsangan awal pada anak sejak dalam kandungan hingga akhir masa usia dini (6-8 tahun) akan berdampak positif pada seluruh aspek perkembangan anak.

"Bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan hidup. Peran keluarga dan satuan pendidikan penyelenggara PAUD menjadi sangat penting. Apalagi tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia terkait potensi tumbuh-kembang anak yang masih cukup berat," kata Harris saat membuka Konferensi Internasional PAUD dan Pendidikan Keluarga di Jakarta, Selasa (5/11).

Sebagai bentuk komitmen terhadap agenda pendidikan global tahun 2030, Indonesia telah membuat terobosan dengan mengeluarkan kebijakan pelayanan dasar PAUD untuk anak usia 5 sampai 6 tahun yang wajib dipenuhi pemerintah daerah. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal.

Selain itu, pemerintah telah mempelopori pendirian SEAMEO Centre For Early Childhood Care Education and Parenting (CECCEP), yaitu sebuah pusat di bawah Southeast Asian Ministers Education Organization (SEAMEO) yang berlokasi di Jayagiri, Lembang Bandung, Jawa Barat.

Pusat ini bertugas untuk mendukung pengembangan dan publikasi praktik baik terkait implementasi PAUD dan Pendidikan Keluarga.

Pada kesempatan sama, Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal, menyampaikan Indonesia memiliki anak usia PAUD 0-6 tahun sebanyak 26-27 juta. Saat ini, kesadaran orang tua sudah sangat baik dan lompatan akses sudah meningkat. Selain itu sumber dana juga sangat bervariasi mulai dari dana desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Corporate Social Responsibility (CSR), dan sebagainya.

"Namun, menurut saya yang paling penting sekarang adalah perhatian pada gurunya. Guru adalah tiang pendidikan. Kalau kita tidak memberi perhatian kepada guru maka seperti yang dikatakan James Heckman bahwa anak lebih baik tidak ikut PAUD daripada ikut PAUD yang tidak bermutu," kata Fasli Jalal yang turut menjadi narasumber.

Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal, menyampaikan Indonesia memiliki anak usia PAUD 0-6 tahun sebanyak 26-27 juta.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News