Simak! Penjelasan Dokter jika Seseorang Mendapatkan Vaksin Palsu

Simak! Penjelasan Dokter jika Seseorang Mendapatkan Vaksin Palsu
Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menkes Nila F.Moeloek pada acara rapat dengar pendapat hari Kamis, 14 Juli 2016, menyampaikan daftar RS dan klinik yang menggunakan vaksin palsu. 

Dampaknya luar biasa. Masyarakat yang dirugikan berbondong-bondong mendatangi RS yang disebut oleh Menkes untuk meminta keterangan. 

“Dari gambar yang saya lihat di media TV tampak kemarahan dari orang tua yang anaknya yang diduga telah mendapat vaksin palsu. Di media sosial sendiri khususnya kalangan dokter kita mendapat info bagaimana  begitu mencekamnya suasana di RS ketika didatangi oleh masyarakat yang datang dengan emosi tinggi seperti yang terjadi di RS Harapan Bunda, RS Elisabeth dan beberapa RSIA yang diduga telah menggunakan vaksin palsu,” ujar praktisi kesehatan dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Ari F Syam, dalam keterangannya kemarin (18/7).

Sayangnya karena khawatir yang berlebihan dan tidak puas mendapatkan keterangan dari pihak RS, lanjutnya, sampai terjadi penganiyaan dan beberapa dokter juga menjadi korban.  

“Kondisi ini memang harus segera diatasi, karena pasti akan mengganggu pelayanan RS secara keseluruhan. Dokter, perawat dan pegawai RS tidak akan bekerja dengan tenang  dalam kondisi mencekam tersebut,” ujarnya.

Pemerintah sendiri sudah coba mengatasi kondisi ini dengan menyampaikan akan melakukan imunisai ulang pada masyarakat yang diduga mendapat vaksin palsu.

Secara akal sehat, lanjutnya,  rasanya tidak mungkin RS atau dokter mau menggunakan vaksin palsu  untuk pasiennya. Karena sudah pasti dokter akan tahu dampak jika seseorang mendapatkan vaksin palsu.

Wakil Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) itu menjelaskan, salah satu vaksin yang dipalsu adalah vaksin untuk hepatitis virus A dan B. 

JAKARTA – Menkes Nila F.Moeloek pada acara rapat dengar pendapat hari Kamis, 14 Juli 2016, menyampaikan daftar RS dan klinik yang menggunakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News