Simak, Saran Sejarawan Terkenal kepada Fadli Zon terkait Omongan Uni Puan
"Moga-moga itu seperti yang dikatakan tadi, itu sebenarnya harapan, doa. Tetapi, ada kata lain diselipkan yang menyebabkan kata moga-moga atau harapan ini menjadi sedikit diragukan," ucap sejarawan kelahiran Pinrang, Sulawesi Selatan ini.
Kata kedua itu adalah "memang" yang dalam kamus bahasa Indonesia bisa diartikan benar atau benar-benar.
Sehingga Puan dalam kalimatnya itu memang berharap supaya Sumatera Barat menjadi benar-benar menjadi pendukung negara Pancasila.
"Ini pengertian bahasa Indonesia, bukan pengertian saya," tukas Ahnar.
Namun dia juga menilai bahwa kontroversi pernyataan Puan tidak bisa dilepaskan dari konteks Pilkada Sumatera Barat.
Di mana hal itu disampaikan saat mengumumkan rekomendasi untuk pasangan calon yang didukung PDI Perjuangan.
"Kita harus jujur, sebenarnya kan ini terjadi karena Pilkada. Kita harus jujur ini bahwa ini terjadi oleh karena, andai kata ini diucapkan dalam situasi berbeda, mungkin tidak terjadi (polemik)," tuturnya.
Karena situasinya dalam suasana Pilkada dan akan merebut posisi kepemimpinan di daerah, kata Ahnar, maka apa yang seharusnya ditafsirkan seperti kalimat biasa menjadi sesuatu yang dijadikan luar biasa.
Sejarawan asal Bugis menyampaikan harapannya kepada Fadli Don dan untuk masyarakat Sumbar terkait polemik pernyataan Puan Maharani.
- Jokowi Bakal Langsung ke Lokasi Bencana Galodo Sumbar
- 3 Pria di Sumbar Ditangkap Polisi terkait Kasus 23 Kg Ganja
- Memakai Kain Endek di WWF, Puan Maharani jadi Buah Bibir Netizen
- Bertemu Jokowi, Mbak Puan Dapat Pujian, Disebut Mewarisi Kenegarawanan Taufiq Kiemas
- Wali Kota Solok: Semoga Bantuan Ini Bisa Menjadi Pelipur Lara Penyintas Bencana di Agam
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar