Simak, Saran Sejarawan Terkenal kepada Fadli Zon terkait Omongan Uni Puan
"Ya itu biasa dalam permainan politik kan seperti itu," sambungnya.
Sejarawan yang menamatkan pendidikan S2 di Universiteit Leiden, Belanda, itu mengajak agar polemik ini sebaiknya tidak diperpanjang karena hanya akan merugikan semua pihak. Tidak produktif.
Ahnar menganggap pernyataan Uni Puan tidak bisa dilepaskan dari kondisi sekarang.
"Tempatkan dia dalam konteks sekarang dalam arti kata Pilkada. Dan ini sesuatu yang pasti akan melahirkan berbagai hal kalau kita semua tidak berpikir secara lebih jernih dan lebih dewasa," ucap Anhar.
Presiden ILC Karni Ilyas sempat bertanya bagaimana memaafkan Puan sedangkan yang merasa tersinggung oleh ucapannya merupakan komunitas orang Minang bukan pribadi-pribadi?
Menanggapi pertanyaan itu, anak dari Andi Pinanrangi, mantan raja di kerajaan kecil di Sulawesi Selatan, Alitta ini mengatakan apa salahnya kalau semua pihak yang tidak setuju dengan pernyataan Puan dan menuntut meminta maaf, justru yang memaafkan.
"Saya mengimbau, saya sebagai warga negara Republik Indonesia yang kebetulan, atau bukan kebetulan, saya orang Bugis, tetapi saya merasa lebih sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu saya mengimbau kepada seluruh sebangsa saya di Sumatera Barat untuk memberi maaf kepada Puan dan akhirilah pertengkaran ini demi masa depan kita," pungkasnya. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Sejarawan asal Bugis menyampaikan harapannya kepada Fadli Don dan untuk masyarakat Sumbar terkait polemik pernyataan Puan Maharani.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hilang di Sumbar, ASN Asal Mukomuko Ditemukan Sudah Meninggal
- Korban Meninggal Akibat Banjir Lahar di Sumbar Bertambah Menjadi 50 Orang
- Irjen Iqbal Kirim Doa dan 3 Truk Sembako untuk Korban Galodo di Sumbar
- DPR RI Bakal Menyelesaikan 43 RUU yang Masih Dibahas di Tingkat I
- Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas