Simak! Tiga Rekomendasi MUI, Langsung Ditolak Marwah Daud

Simak! Tiga Rekomendasi MUI, Langsung Ditolak Marwah Daud
Tenda-tenda pengikut Dimas Kanjeng yang berada di sekitar padepokan. Foto: dok. JPNN.com

Sementara itu, Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Marwah Daud saat dikonfirmasi tetap bersikukuh, tidak ada ajaran di padepokan yang mengarah pada sesat. 

Sehingga, tidak ada alasan untuk menutup padepokan tersebut. ”Semua ajaran di padepokan sesuai dengan ajaran Islam. Salat dan syahadatnya sama,” ujar doktor yang baru mengundurkan diri dari MUI pusat tersebut.

Terkait pengunduran dirinya sebagai pengurus MUI pusat, perempuan asal Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, itu menjelaskan, keputusan itu merupakan yang terbaik untuk semuanya. 

Ia mundur agar MUI pusat bisa menjalani proses internal terkait keberadaan padepokan secara netral dan profesional tanpa ada intimidasi. 

“Benar saya menyatakan mengundurkan diri. Saya menilai itu yang terbaik,” katanya dengan singkat. 

Sosialisasi MUI Kota

Di sisi lain, MUI Kota Probolinggo sejauh ini belum mendapat laporan adanya warga kota mangga yang jadi pengikut Dimas Kanjeng. 
“Untuk sementara, kami belum menemukan adanya pengikut Taat Pribadi di kota,” ujar Ketua MUI Kota Probolinggo Nizar Irsyad.

Kemarin, MUI kota setempat sendiri menggelar sosialisasi untuk mengantisipasi terjadinya paham komunisme dan aliran sesat di kota mangga. Sosialisasi itu diikuti oleh 54 takmir se-Kota Probolinggo. 

KRAKSAAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan tiga rekomendasi terkait padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang terletak di Dusun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News