Simluhtan Dongkrak Daya Saing Petani

Simluhtan Dongkrak Daya Saing Petani
Kegiatan program peningkatan kapasitas penyuluh pertanian di Hotel Aryaduta dan Hotel The Excelton, Sumatera Selatan pada 30 September. Foto: Humas Kementan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi memaparkan pertemuan ini merupakan salah satu langkah strategis.

Tujuannya untuk mengatasi persoalan dalam peningkatan kuantitas dan kualitas database Simluhtan serta materi dan informasi penyuluhan pertanian.

Dia menjelaskan bahwa Simluhtan adalah produk inovasi teknologi di era 4.0. Proses perencanaan bisa dipercepat dengan akurasi tinggi.

“Simluhtan berisikan database petani dan penyuluh yang digunakan untuk perencanaan pembangunan pertanian baik itu di pusat ataupun di daerah, juga untuk pupuk subsidi. Jika data petani belum masuk simluhtan maka belum bisa dapat bantuan,” ungkapnya.

Dipaparkan Dedi, semua program diawali dari CPCL yang ada di Simluhtan. Sebagai media untuk monitoring keberadaan petani dan penyuluh dan program utama Kementerian Pertanian.

“Tetapi saat ini masih saja ada petani yang belum masuk dalam simluhtan,” tegas Dedi.

Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Ekowati mengatakan sektor pertanian adalah sektor yang tidak banyak terdampak di masa covid, karena pangan adalah kebutuhan utama hidup manusia. Walaupun pertumbuhan ekonomi negatif, namun pertanian tetap tumbuh baik itu ekspor ataupun produksinya.

”Gubernur Sumatera Selatan sangat memperhatikan sektor pertanian karena merupakan tumpuan kehidupan,” ujar Ekowati.

Lewat Simluhtan Mentan Syahrul Yasin Limpo berharap daya saing penyuluh pendamping petani menjadi garda terdepan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News