Simpang Siur Serangan OPM Bikin Panik
jpnn.com, JAKARTA - Beberapa hari terakhir, rangkaian foto yang disebut sebagai aksi penyerangan Organisasi Papua Merdeka (OPM) terhadap Brimob menyebar di Facebook.
Ternyata, informasi itu palsu dan sudah direspons oleh pihak kepolisian.
"Foto dalam posting-an tersebut adalah kejadian pada 2014. Jadi, posting-an akun Facebook tersebut adalah hoaks," tulis akun Twitter Biro Multimedia Divisi Humas Mabes Polri.
Hingga tadi malam, masih banyak yang menyebarkan rangkaian foto yang dianggap penyerangan OPM terhadap personel Brimob itu.
Salah satunya, akun Khanza Rafany. Dia mengunggah tiga foto dengan tambahan status, ''Organisasi Papua Merdeka serang lagi Brimob yang sedang melakukan patroli. Tembak dan gorok. Gak perlu ancaman lagi.''
Satu di antara tiga foto yang dibagikan akun Khanza Rafany menunjukkan seorang pria berpakaian polisi.
Sekilas di dadanya ada nama Arifin. Dari penelusuran lewat Google image search, ternyata pria dalam foto tersebut bukan polisi yang ditembak, melainkan polisi yang bunuh diri.
Situs pojoksatu.id (Jawa Pos Group) pernah menurunkan tulisan soal tragedi tersebut.
Isu itu langsung direspons Mabes Polri
- Panglima TNI Dapat Lampu Hijau dari MPR untuk Memberantas OPM
- OPM Mengganggu Aktivitas Masyarakat, Panglima TNI: Saya Akan Tindak Tegas
- TPNPB Siap Berperang Melawan Indonesia, Eks Pejuang OPM: Itu Sia-sia
- Menjelang Pemilu 2024, Masyarakat Harus Berpikir Kritis Hadapi Berita Hoaks
- Bareskrim Sudah Garap 61 Saksi di Kasus Hoaks Rocky Gerung
- Agus Rawa Kogoya Sebut Aksi OPM Sudah Melenceng dari Perjuangan Papua Merdeka