Simpati Mengalir, Ketua Kadin Sumbang Rp10 Juta

Simpati Mengalir, Ketua Kadin Sumbang Rp10 Juta
Simpati Mengalir, Ketua Kadin Sumbang Rp10 Juta
Ia menjelaskan, sebagaimana disampaikan Tajuddin, ia bisa dibebaskan kalau ada novum atau bukti baru untuk persidangan. "Itu sekarang yang mau dilakukan dan itu butuh biaya. Kita akan butuh akomodasi dan pengacara di Taiwan. Kita akan menghimpun bantuan dan menggugah semua kalangan, termasuk pemerintah provinsi, Pemkab Maros, dan Luwu. Kita akan membuka ini supaya tidak terasa berat bagi keluarga yang sudah ditimpa musibah itu. Kita akan ramai-ramai memperjuangkannya dengan terlebih dulu mempelajari kasusnya," ujar Uki.

Uki berharap apa yang mulai dilakukan PT Media FAJAR dan akan terus dilanjutkan, hasilnya akan baik. "Ini kerja sosial. Kita sangat berharap ibu Nurdiana bisa bertemu suaminya dan lebih dari itu Tajuddin bisa kembali ke tanah air. Kita mau masyarakat ikut membantunya," katanya.

Wartawan Radar Taiwan, Tania Ross mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan bidang konsuler Indonesia di Taiwan. "Bidang konsuler saya sudah lapori, katanya akan diupayakan dan akan diusahakan semacam dana. Tapi bagaimanapun kalau tidak ada bukti baru, sulit," kata Tania yang kemarin tiba di Makassar dan secara khusus bertemu Nurdiana dan menyampaikan langsung kondisi Tajuddin di penjara.

Nurdiana sendiri saat pertama kali bertemu Tania tak mampu menahan tangisan. Dia langsung memeluk Tania dan meledaklah tangis wanita yang akan menikahkan anaknya itu. Tangis Nurdiana beberapa kali pecah saat berada di Graha Pena. Setiap kali menceritakan kisah hidup dan perjuangannya agar suaminya dapat bebas, Nurdiana menangis. "Saya sudah keliling mencari pertolongan, namun belum ada hasil," ujar perempuan berjilbab ini. (amr/sil)

MAKASSAR - Kasus yang membelit ABK asal Sulsel, Tajuddin bin Ride yang kini menjalani hukuman penjara seumur hidup di Taiwan mendapat perhatian dan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News