SIMRS DHealth Bantu Rumah Sakit Menciptakan Ekosistem yang Lebih Baik

SIMRS DHealth Bantu Rumah Sakit Menciptakan Ekosistem yang Lebih Baik
Hisfarsi Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Riau menggelar seminar dan pelatihan kefarmasian SIAK Riau 2023. Foto: Tim DHealth

Tak bisa dielakkan bahwa kesalahan pengobatan (medication error) juga merupakan salah satu jenis kesalahan pada pelayanan medis (medical error) yang paling sering dan banyak terjadi.

Di Indonesia sendiri, jumlah angka dari kesalahan pengobatan belum terdata secara akurat dan sistematis, tetapi kejadian kesalahan pengobatan ini sering dijumpai di berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia.

Angka kejadian akibat kesalahan dalam permintaan obat resep juga bervariasi, yaitu antara 0,03-16,9%.

Dalam salah satu penelitian menyebutkan terdapat 11 persen medication error di rumah sakit berkaitan dengan kesalahan saat menyerahkan obat ke pasien dalam bentuk dosis atau obat yang keliru.

SIMRS DHealth Bantu Rumah Sakit Menciptakan Ekosistem yang Lebih BaikFoto: Tim DHealth

Kesalahan pengobatan itu dapat terjadi pada empat fase, yaitu:

  1. Kesalahan peresepan (prescribing error)
  2. Kesalahan penerjemahan resep (transcribing error)
  3. Kesalahan menyiapkan dan meracik obat (dispensing error)
  4. Kesalahan penyerahan obat kepada pasien (administration error)

Modul peresepan elektronik pada aplikasi SIMRS menjadi salah satu solusi untuk dapat menurunkan rasio kesalahan rumah sakit.

Meninjau dari sisi dokter dapat membantu dalam penulisan resep, karena dokter dapat membuat berbagai template peresepan sesuai dengan berbagai kondisi penyakit pasien, dapat memastikan bahwa obat yang diresepkan tersedia stoknya pada bagian farmasi, dan tercatat secara sistematis ke dalam riwayat medis pasien tersebut.

Dengan SIMRS maka ketersediaan obat dan juga kebutuhan lain untuk pasien bisa dalam pantauan semua pihak, tidak hanya apoteker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News