SIMRS DHealth Bantu Rumah Sakit Menciptakan Ekosistem yang Lebih Baik

SIMRS DHealth Bantu Rumah Sakit Menciptakan Ekosistem yang Lebih Baik
Hisfarsi Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Riau menggelar seminar dan pelatihan kefarmasian SIAK Riau 2023. Foto: Tim DHealth

jpnn.com - PEKANBARU - Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (Hisfarsi) Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Riau menggelar seminar dan pelatihan kefarmasian SIAK Riau 2023 pada 28-29 Oktober 2023.

Dalam acara itu muncul pembahasan seputar peran aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit atau SIMRS.

SIMRS hadir sebagai solusi inovatif yang dapat mengatasi berbagai kendala umum yang terjadi dalam lingkup pelayanan kesehatan.

Chief Technology Officer (CTO) sekaligus Chief Products Officer (CPO) aplikasi SIMRS DHealth, Juned menjelaskan pihaknya sadar bahwa pemberian jenis dan dosis obat harus tepat dengan diagnosa yang diterima oleh pasien.

"Dengan menggunakan SIMRS, dokter dapat lebih mudah mengakses informasi stok obat, membuat, hingga menyesuaikan resep sesuai kondisi pasien dan juga ketersediaan stok obat," ujar Juned.

Dengan SIMRS, antrean, pendaftaran, pelayanan medis hingga proses administrasi dapat dengan mudah terpantau.

Salah satu hal yang paling berdampak ialah peresepan dan bagian farmasi, resep secara manual yang sulit terbaca, stok obat yang diresepkan tidak tersedia, penulisan peresepan obat yang berulang untuk pasien dengan kondisi yang sama, stok antardepo farmasi yang tidak termonitor, proses pemeriksaan stok obat yang dapat menghentikan pelayanan pada rumah sakit, dan hal lainnya.

Kesalahan pengobatan (medication error) ini ikut menjadi perhatian dunia sejak November 1999, setelah Institute of Medication (IOM) melaporkan adanya kejadian yang tidak diharapkan (KTD) pada pasien rawat inap di Amerika sebanyak 44.000 bahkan 98.000 orang meninggal karena kesalahan pada pelayanan medis (medical error) dan 7.000 kasus karena kesalahan pengobatan (medication error).

Dengan SIMRS maka ketersediaan obat dan juga kebutuhan lain untuk pasien bisa dalam pantauan semua pihak, tidak hanya apoteker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News