Singa Putih

Oleh Dahlan Iskan

Singa Putih
Dahlan Iskan dan KH Syaifullah Arif Billah. Foto: disway.id

"Beliau haramkan tidur. Untuk beliau sendiri. Sepanjang tahun. Sepanjang hidup," ujar M. Sholeh, wakil kiai di situ.

Sholeh adalah pengacara terkenal di Surabaya. Yang kalau menggugat pemerintah hampir selalu menang. Yang pernah dihukum 2 tahun di akhir Orde Baru.

Ia dianggap melakukan makar pada pemerintahan Pak Harto. Sholeh adalah tokoh PRD (Partai Rakyat Demokratik) yang pernah dianggap komunis.

Padahal Sholeh alumnus pondok Tebuireng Jombang, milik Gus Dur itu. Baca juga: Pemuda Sholeh

Sholeh pernah naik haji bersama sang kiai. Itu juga yang ia lihat. Tidak pernah tidur.

"Ketika kita-kita tidur beliau tetap duduk, wiridan," ujar Sholeh. Wiridan adalah mengucapkan kata-kata memuji Tuhan secara lirih.

Kiai Saifullah ini lahir di situ. Di Desa Sentong itu. Ayahnya seorang petani –seperti umumnya warga Desa Sentong. Di desa itu pula ia masuk SD. Sampai tamat. Lalu hilang.

Ia menghilang. Ia mengelana dari satu pondok ke pesantren lain. Dari satu tempat keramat ke makam berikutnya.

Saya sudah punya banyak jimat. Bentuknya macam-macam. Mulai Alquran seukuran kuku jempol sampai batu akik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News