Sinyur, 14 Tahun Tekun Memburu Fosil Gajah Purba di Situs Sangiran

Lulusan Setingkat SD, tapi Jadi Jujukan Arkeolog

Sinyur, 14 Tahun Tekun Memburu Fosil Gajah Purba di Situs Sangiran
TEMUAN BARU: Asmorejo (67) yang dikenal warga Grogol Kecamatan Plupuh Jawa Tengah dengan sebutan Pak Sinyur sedang memperlihatkan temuan fosil berupa lutut Gajah Purba beserta gading yang tidak utuh di rumahnya. Asmorejo adalah warga lokal yang berprofesi sebagai petani sekaligus pencari fosil di sekitar Sangiran. Sinyur paling banyak menyumbang temuannya ke Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos
Namun, Sinyur tak mau menempuh langkah itu. Bagi dia, berburu fosil lalu menyerahkannya kepada pihak berwenang lebih memuaskan batin ketimbang mencari materi. Bahkan, uang yang diterima dari museum kerap dibagi-bagikan kepada teman-temannya sesama penggali fosil.

 

"Kalau langsung dijual ke pedagang gelap, sebenarnya saya bisa langsung membikin tembok rumah. Tapi, apa ya harus begitu" Rasanya kurang pas," ucapnya.

 

Oleh museum, fosil gading gajah dihargai tak sampai Rp 1 juta. Padahal, bila dijual kepada pedagang gelap fosil, harganya berlipat-lipat sampai menembus Rp 50 juta.

 

Gara-gara ketekunannya menyetorkan fosil ke museum itu, pihak museum menyebut Sinyur sebagai kontributor alias penyetor fosil paling banyak. Namanya juga masuk dalam sebuah buku perjalanan Museum Sangiran.

 

Tawaran harga fosil gajah purba yang"jauh lebih mahal di pasar gelap tak menggiurkan hati Sinyur. Ratusan temuan purbakala dengan telaten dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News