Sipil Tak Siap, Militer Tampil

Sipil Tak Siap, Militer Tampil
Sipil Tak Siap, Militer Tampil
Adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengungkit soal hak pilih bagi TNI ketika berbicara kepada wartawan di Istana Cipanas, Jawa Barat pekan lalu. SBY sengaja mengingatkan bahwa larangan memilih dan dipilih bagi anggota TNI bukan sesuatu yang lumrah bagi demokrasi.

Dari perspektif demokrasi, hak memilih dan dipilih melekat pada setiap warga negara, termasuk anggota TNI. Dus, larangan memilih dan dipilih bagi kelompok ini dalam pemilu patut dianggap sebagai tidak demokratis.

Tapi tak berarti selama 12 tahun ini, TNI, walau yang sudah purnawirawan mundur dari pentas politik. Cukup banyak jenderal yang terjun ke dunia politik, misalnya, menjadi kandidat presiden, gubenur, anggota DPR dan DPRD hingga mendirikan partai politik.

Sejak Pemilu 2004, setidaknya ada 3 pensiunan jenderal menjadi calon presiden. Yakni, Wiranto sebagai capres Partai Golkar,Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) capres Partai Demokrat, PBB dan PKPI, dan Agum Gumelar sebagai cawapres PPP yang bergandengan dengan Hamzah Haz.

PROKONTRA tentara berpolitik kian mengerucut. Kelihatannya, dari berbagai pendapat politikus, pakar dan tokoh di media massa masih didominasi yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News