Sisi Lain Nurul Izzah, Putri Tokoh Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim
Bosan Lagu Pop, Fans Berat Radiohead
Rabu, 18 Januari 2012 – 09:09 WIB
Gara-gara penampilannya yang sederhana dan berani menjadi oposisi, Nurul sempat dijuluki ibu Kartini-nya Malaysia pada 1998. Itu berarti saat dia masih berusia 18 dan baru turun ke panggung politik. Tidak seperti remaja perempuan lain, Nurul memilih ikut berbaris bersama ayahnya menjadi oposisi.
Pada tahun yang sama, Nurul sudah diberi cobaan, yakni saat kali pertama Anwar dituduh melakukan sodomi. Tapi, kasus tersebut justru membakar spirit Nurul. Dia rela menukar masa remajanya untuk berjuang melawan pemerintah.
"Bagi saya, itu bukan kehilangan masa remaja. Tapi, menjadi lebih berguna sejak remaja," tegasnya. Bagi dia, dirinya justru bakal kehilangan masa remaja kalau hanya bersenang-senang.
Perempuan kelahiran 19 November 1980 itu mengaku terinspirasi tokoh oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi. Menurut dia, Suu Kyi adalah sosok yang fenomenal karena bisa berjuang tanpa dukungan penuh keluarga. Berbeda dari kondisi dirinya saat ini yang sesungguhnya jauh lebih baik daripada Suu Kyi.
Sembari berkeliling Kuala Lumpur, Nurul Izzah bercerita mengenai berbagai sisi kehidupannya yang selama ini mungkin luput dari perhatian publik.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor