Siswa Diwajibkan Beli Buku LKS, Kepsek Diduga Main Mata

Siswa Diwajibkan Beli Buku LKS, Kepsek Diduga Main Mata
Ratusan orang tua murid SD mengantre di depan toko Harapan Utama untuk membeli buku Lembar Kerja Siswa (LKS) penerbit Generasi Emas di Komplek Ruko SP , Batuaji, Kamis (5/1) malam. Antrean yang panjang membuat orang tua murid mengometari kinerja Dinas Pendidikan Kota Batam yang kurang tepat. F.Rezza Herdiyanto/Batam Pos

"Sama saja memindahkan tempat punglinya," tegasnya.

Terkait masalah ini, politisi PKS itu mengaku, akan melayangkan surat ke Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Batam untuk berkoordinasi soal imbauan Mendikbud pada Senin (9/1) mendatang.

"Senin kita RDP (rapat dengar pendapat) dengan Disdik. Dan kalau ada indikasi pungli, kita tidak akan ragu-ragu berkoordinasi dengan Tim Saber Pungli," terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Batam, Muhammad Rudi enggan menanggapi lebih jauh soal buku LKS yang masih diperjualbelikan, termasuk membeludaknya para wali murid yang antre di Toko Buku Harapan Utama di Batuaji, Kamis (5/1) malam lalu.

Menurut Rudi, masalah ini menjadi tanggungjawab Kepala Dinas Pendidikan Muslim Bidin. "Kepala Dinas harus bertanggungjawab, sesuai aturan mata pelajaran menjadi tanggungjawab dia," kata Rudi di Kantor Wali Kota Batam, Jumat kemarin.(rng/she)


 Jual beli buku Lembar Kegiatan Sekolah (LKS) diduga ada main mata antara kepala sekolah (kepsek) dan toko buku.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News