Situasi Gaza Memanas, Begini Reaksi Warga Yahudi dan Palestina di Australia

"Ada dukungan untuk hak orang Palestina untuk memiliki tanah air sendiri, tempat perlindungan sendiri, seperti yang dimiliki orang Yahudi," katanya.
"Tapi sayangnya mereka dikecewakan oleh para pemimpin mereka. Mereka telah memilih pemimpin yang buruk," ujar Alex lagi.
'Tak pernah terlihat sebelumnya'
Nasser Mashni, wakil ketua Jaringan Advokasi Palestina Australia (APAN), adalah putra seorang pengungsi Palestina yang bermigrasi ke Australia pada tahun 50-an.
"[Ayah saya] datang sebagai orang tanpa kewarganegaraan karena Palestina tidak [diakui] sebagai negara ketika itu," jelasnya.
Sebagai seorang warga Palestina-Australia, Nasser mengaku tidak diizinkan untuk menguburkan ayahnya di Jerusalem oleh Kedutaan Israel ketika ayahnya meninggal karena kanker di Australia.
Dia menyebut pengalaman seperti ini sering dialami diaspora Australia-Palestina, tidak seperti orang Israel dan Yahudi-Australia.
"Ini salah satu bentuk rasisme struktural, kekerasan struktural yang ada untuk warga Palestina," ujarnya.
Mengenai konflik saat ini, Nasser menyebut ada kensenjangan antara kemampuan militer Israel dan Hamas, yang membuat konflik tidak berjalan seimbang.
Ayman, seorang warga Australia asal Palestina, kini cemas menunggu kabar keluarganya di Gaza
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina