Skandal Dibalik Gerakan Anti Tembakau Global
Jumat, 02 Juli 2010 – 06:42 WIB
meyakinkan dengan balutan itikad baik demi kepentingan kesehatan publik. Maka tidaklah heran ketika dalam konvensi ini terdapat artikel khusus yang memberikan landasan hukum bagi kepentingan bisnis korporasi-korporasi farmasi sebagaimana tercantum dalam pasal 14 di bawah judul "Demand reduction
measures concerning tobacco dependence and cessation", dan pasal 22 yang merupakan rujukan dari 14.2.
Proposal ini diajukan oleh Dr. Douglas Bettcher, Direktur Prakarsa Bebas Tembakau WHO. Menurutnya, NRT diakui efektif memacu individu-individu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Dua bentuk NRT yang dimasukan dalam WHO Model List of Essential Medicines adalah Transdermal Patches dan Chewing gums. Dengan demikian, dua model NRT itu secara resmi diakui oleh WHO sebagai obat-obat esensial yang dapat digunakan oleh negara-negara yang ikut meratifikasi FCTC, dalam pengimplementasian ketentuan pasal 14 FCTC.
Kartel obat-obatan terlarang internasional jelas menghasilkan banyak uang. Namun, risikonya amat tinggi. Termasuk risiko tewas diberondong pelor. Di lain
pihak, perusahaan-perusahaan farmasi bahkan menghasilkan uang lebih tinggi lagi, dan risiko terburuk yang akan mereka hadapi paling-paling adalah gugatan ke
pengadilan. Berapa besar uang yang berputar dalam penjualan obat yang legal? Menurut Drug Monitor Report dari IMS Health menyebutkan, penjualan obat-obatan
Judul tulisan di atas melukiskan betapa perang nikotin tidak lebih dari sebuah intrik-intrik korporasi farmasi internasional untuk meraup keuntungan
BERITA TERKAIT
- 7 Jenis Perabot Rumah Tangga yang Wajib Dimiliki, Nomor 6 Sangat Penting!
- JWX 2024 Hadirkan Koleksi Jam Tangan Mewah Hingga Barang-Barang Premium
- Rekomendasi Situs Top Up Gim Paling Murah dan Cepat
- Wajah Bakalan Terlihat Awet Muda dengan Menggunakan 5 Bahan Alami Ini
- 7 Khasiat Labu Siam, Bantu Obati Penyakit Ini
- 3 Khasiat Rutin Minum Susu Campur Soda yang Bikin Kaget