Skandal Seks di Dunia Renang AS

Skandal Seks di Dunia Renang AS
Salah satu suasana latihan tim renang putri AS. Foto: Dailycal.org.
Federasi Renang AS tengah mengambil langkah untuk melindungi lebih dari 300 ribu anggotanya, menyusul munculnya sejumlah tuduhan mengejutkan tentang pelecehan seksual yang dilakukan para pelatih renang. Federasi membeberkan, langkah perlindungan itu termuat dalam tujuh poin rencana aksi. Poin-poin tersebut, di antaranya adalah, federasi menyusun pedoman perilaku pelatihan renang yang pantas, mengembangkan sistem pelaporan kasus pelecehan seksual kepada pemerintah dan lembaga hukum, serta meningkatkan pengecekan latar belakang pelatih.

Tujuh poin rencana aksi itu termuat secara detail dalam surat terbuka dari Presiden Federasi Renang AS Jim Wood dan Direktur Eksekutif Federasi Renang AS Chuck Wielgus. Melalui surat terbuka itu, Federasi Renang AS juga memastikan bakal segera menangani beberapa perkara hukum yang muncul setelah diberitakan oleh stasiun televisi ABC. Dalam pemberitaannya bulan ini, ABC mengupas secara detail pola para pelatih melakukan pelecehan seksual kepada para atlet.

Dalam suratnya, Wielgus juga menerangkan, Federasi Renang AS memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman dan positif bagi anggota yang masih anak-anak dan dewasa awal. Saat ini federasi memiliki lebih dari 300.000 anggota yang bertambah secara cepat selama 10 tahun terakhir, seiring naiknya popularitas Michael Phelps, perenang AS peraih 14 kali medali emas olimpiade.

"Kami mengambil tindakan tegas hari ini, meski ini baru permulaan," ujar Wood dalam pernyataannya. "Pengurus Federasi Renang AS, staf nasional, dan para sukarelawan federasi yang loyal, akan terus bekerja bersama dan mencari keahlian penting, baik dari dalam komunitas renang maupun dari sumber-sumber luar, untuk mengevaluasi dan meningkatkan upaya perlindungan," lanjut Wood.

LOS ANGELES - Amerika Serikat (AS) begitu mengandalkan cabang olahraga renang di berbagai even besar. Hasilnya bisa dilihat dari beberapa penyelenggaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News