Skenario Pelaku, Tebar Kebencian Antaretnis
Selasa, 03 Januari 2012 – 09:56 WIB

Skenario Pelaku, Tebar Kebencian Antaretnis
Menurutnya bisa diasumsikan, pelaku ingin menebar ketakutan secara khusus pada etnis tersebut sekaligus memicu bangkitnya kebencian antar etnis. Jika skenario ini berhasil diwujudkan oleh pelaku, maka tidak hanya Pilkada yang terganggu tapi perdamaian Aceh juga terancam.
Baca Juga:
Situasi politik Aceh masih berada dalam perbedaan sikap dan pandangan terkait dengan pelaksanaan Pilkada Aceh. Sejauh ini, beber Hendra, proses Pilkada Aceh masih berlangsung ditengah penolakan oleh DPRA dan Partai Aceh sebagai Partai pemenang Pemilu.
Otomatis pemerintahan Aceh serta seluruh entitas sipil dan politik di Aceh mulai kehilangan konsentrasi bersama terhadap scenario pelanggengan perdamaian, karena semua kekuatan politik utama masih focus bergerak untuk kepentingan masing-masing. “Otomatis dalam situasi seperti ini, pelaku kekerasan bersenjata tentu akan semakin leluasa menjalankan misinya dan dikhawatirkan akan terus meluas,” jelasnya.
Kekerasan kian meluas, dan tersistemik ini, tidak semata-mata dapat dilawan dengan penegakan hukum. Kekerasan semacam itu, harus direspon secara konprehensif dalam kerangka resolusi konflik yang membutuhkan konsentrasi semua pihak, baik pemerintah (Pusat dan Daerah) maupun rakyat.
BANDA ACEH-Kekisruhan pesta demokrasi atau Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) dikhawatirkan menjadi pemantik aksi kekerasan di Aceh. Sebanyak
BERITA TERKAIT
- Juwita Jadi Korban Begal Sadis di Bandung, Begini Kronologinya
- 532 PPPK dan 43 CPNS Resmi Dilantik, Wali Kota Farhan Sampaikan Pesan Khusus
- Tes PPPK Tahap 2 Malinau Lancar, 9 Peserta tak Hadir Pada Hari Pertama
- Seleksi PPPK Tahap 2 Nunukan Siap Digelar, Jadwal & Lokasi Sudah Disiapkan
- Penemuan Mayat Dalam Kamar Kos di Cianjur, Ada Luka yang Bikin Curiga
- Mobil Barang Terlibat Tabrak Lari, Pengejaran Berlangsung Dramatis