Skenario Politik untuk Persatukan Kadima dan Likud, Usulkan Rotasi PM Israel
Senin, 16 Februari 2009 – 06:46 WIB
''Saya pernah menjadi nomor 2. Kalau saya kembali di posisi itu, berarti saya tak mengalami kemajuan,'' katanya.
Baca Juga:
Di tempat terpisah, PM Ehud Olmert kurang setuju dengan usul rotasi kekuasan tersebut. Baginya, jika Kadima memang ingin ''menang'', sebaiknya memilih menjadi oposisi. Olmert yang juga mantan ketua Kadima meyakini bahwa pergerakan politik pada akhirnya nanti menjatuhkan pemerintah bentukan Netanyahu. Saat itulah Kadima mendapatkan kemenangan sebenarnya yang dia maksudkan.
Sabtu malam lalu (14/2) Presidan Shimon Peres telah bertemu dengan Livni dan Netanyahu secara terpisah di kediamannya di Beit Hanassi. Menurut sumber internal Likud, Peres telah meminta Netanyahu untuk menjalin koalisi dan membentuk pemerintahan baru. Karena itu, tutur sumber tersebut, Netanyahu segera bertemu dengan Livni untuk menjajaki koalisi.
''Presiden telah memercayakan dia untuk membentuk pemerintahan. Netanyahu akan bertemu dengan Livni sebelum ketua partai lain dan meminta dia bergabung,'' ujar sumber internal Likud seperti dilansir harian Israel Jerusalem Post.
JERUSALEM - Skenario politik untuk mempersatukan dua partai terkuat hasil pemilu Israel 10 Februari lalu, Kadima dan Likud, terus bergulir. Dengan
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas