Smart Warehouse Solusi Cerdas di Tengah Tekanan Rantai Pasokan
Menurut Edward, teknologi ini tidak hanya menurunkan kemungkinan human errors, tapi juga meningkatkan keselamatan kerja dengan membantu operator dalam mengangkat barang-barang berat.
Selain AGVs, Autonomous Mobile Robots (AMR), juga semakin dikenal oleh para pebisnis.
AMR memanfaatkan sensor untuk memahami sekitar mereka dan algoritma perangkat lunak untuk melihat pergerakan di sekitar fasilitas.
Mesin ini dapat meningkatkan efisiensi karena dapat mengambil dan menyortir barang-barang di rak.
Ada beragam mesin pintar yang dapat membuat pekerjaan para operator lebih efisien dalam melakukan pekerjaan dan mengurangi kebutuhan akan forklif besar.
Misalnya dalam bentuk grappler atau capit dan troli otomatis yang masing-masing mampu menahan beban hingga 500 kg dan 200 kg.
Digitalisasi juga membawa tantangan untuk memastikan minimnya margin kesalahan dari sistem komputasi industri.
Dalam pusat logistik maupun gudang, mesin-mesin otonom ini harus dapat bekerja selama 24 jam dalam seminggu.
Banyak operator logistik dan pergudangan di Asia-Pasifik yang melihat proses otomasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam operasional
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang
- Bea Cukai Banten Terbitkan Izin Fasilitas Gudang Berikat
- Ketua MPR Bamsoet Dorong Pemerintah Segera Atasi Tingginya Harga Avtur di Indonesia
- Lewat Inovasi Angkutan Open Side Container, KAI Logistik Tingkatkan Performa
- Pertumbuhan Logistik Nasional Tembus 8%, CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara
- Ramadan, KAI Logistik Perluas Jangkauan Pengiriman Hingga ke Kalimantan