Smart Warehouse Solusi Cerdas di Tengah Tekanan Rantai Pasokan

Menurut Edward, teknologi ini tidak hanya menurunkan kemungkinan human errors, tapi juga meningkatkan keselamatan kerja dengan membantu operator dalam mengangkat barang-barang berat.
Selain AGVs, Autonomous Mobile Robots (AMR), juga semakin dikenal oleh para pebisnis.
AMR memanfaatkan sensor untuk memahami sekitar mereka dan algoritma perangkat lunak untuk melihat pergerakan di sekitar fasilitas.
Mesin ini dapat meningkatkan efisiensi karena dapat mengambil dan menyortir barang-barang di rak.
Ada beragam mesin pintar yang dapat membuat pekerjaan para operator lebih efisien dalam melakukan pekerjaan dan mengurangi kebutuhan akan forklif besar.
Misalnya dalam bentuk grappler atau capit dan troli otomatis yang masing-masing mampu menahan beban hingga 500 kg dan 200 kg.
Digitalisasi juga membawa tantangan untuk memastikan minimnya margin kesalahan dari sistem komputasi industri.
Dalam pusat logistik maupun gudang, mesin-mesin otonom ini harus dapat bekerja selama 24 jam dalam seminggu.
Banyak operator logistik dan pergudangan di Asia-Pasifik yang melihat proses otomasi sebagai solusi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan dalam operasional
- Ini Upaya Bea Cukai Perkuat Kolaborasi dengan Perusahaan Berstatus AEO di 2 Daerah Ini
- Ini Penjelasan Bea Cukai Soal Aturan Pelayanan & Pengawasan Pengangkutan Barang Tertentu
- Genjot Efisiensi Logistik, Bea Cukai Perluas Kawasan Pabean & TPS di Pelabuhan Belawan
- Laporan ESG J&T Express 2024: Mendorong Praktik Berkelanjutan di Seluruh Jaringan
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Hadapi Lonjakan Puncak Pengiriman, KAI Logistik Lakukan Berbagai Persiapan