SMK di Papua Sulit Ikuti Perkembangan Otomotif

SMK di Papua Sulit Ikuti Perkembangan Otomotif
SMK di Papua Sulit Ikuti Perkembangan Otomotif
”Muhammad Asrul dikirim seorang diri saja ke Pusat Pengembangan Penataran Guru Tekhnologi Malang. Tidak ada guru pendamping karena keterbatasan dana,” ungkap Ricky.

Di samping itu, Ricky juga menerangkan bahwa masalah pendidikan kejuruan di Papua bukan hanya soal dana, tetapi juga merembet ke soal sarana dan prasarana serta tenaga gurunya sendiri. Dijelaskan, hingga saat ini belum ada perguruan tinggi yang menghasilkan guru produktif, khususnya di bidang otomotif, listrik, dan elektro.

“Kami sudah mengadukan hal ini berkali-kali ke tingkat provinsi. Namun belum ada hasilnya. Kalaupun saat ini dibangun, mungkin kami baru bis merasakan hasilnya sekitar lima tahun ke depan,” tandasnya. (cha/jpnn)

JAKARTA -- Guru pendamping dari SMKN 6 Jayapura, Papua, Ricky Poana, mengakui pihaknya sangat kesulitan untuk mengetahui  perkembangan dunia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News